Mohon tunggu...
Edy Setiawan
Edy Setiawan Mohon Tunggu... Konsultan - Dr.Cand PPs UNY | Entrepreneurship | Consultant

Sedang belajar menjadi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dialog Manusia dengan Kesadaran

23 Desember 2019   19:49 Diperbarui: 23 Desember 2019   19:52 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sudah seharian saya bergelut dengan laptop dan tumpukan buku referensi, berawal mulai dari terbitnya matahari hingga detik ini, menulis artikel sebagai penunjang persiapan proposal disertasi yang insya Allah akan di stor tanggal 4 nanti, namun ditengah kesibukan ini ada hal yang saya pikir amat menarik untuk kutuliskan sesuatu yang saya anggap saja sebagai intermezzo ditengah kesibukan. Tulisan ini saya beri judul Dialog Manusia dengan Kesadaran. Kesadaran dalam arti "Awareness" bukan "Consciousness" meskipun keduanya bermakna kesadaran, namun kesadaran yang saya maksud dalam tulisan ini lebih terkait dengan kesadaran batiniah bukan kesadaran pikiran.

"Manusia" adalah rumah bagi "Kesadaran", begitulah analogi yang saya ambil dalam tulisan ini, manusia sebagai rumah berarti sebuah wadah atau tempat bagi kesadaran, dua entitas yang unik karena terkadang sebagai manusia saya kehilangan kesadaran, artinya kesadaran saya pergi meninggalkan wadahnya. Kejadian ini kemudian berlanjut dengan sebuah dialog kecil antara Manusia dengan Kesadaran:

Manusia: Dari mana saja kamu?

Kesadaran: Aku tadi berkeliling ke mana-mana?

Manusia: Mengapa engkau tidak pamit?

Kesadaran: Engkau bukan tuanku

Manusia: Tahukah kamu kepergianmu membuatku merasa bersalah?

Kesadaran: Kenapa?

Manusia: Kepergianmu memisahkan aku dengan Tuhanku

Kesadaran: Tempatmu kadang terlalu sempit dan kotor untuk ku tempati, aku gerah.. jadi aku keluar mencari udara segar.

Manusia: Kumohon tinggallah jangan sering keluyuran, aku membutuhkanmu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun