Mohon tunggu...
Edwin P. Hartanu
Edwin P. Hartanu Mohon Tunggu... Lainnya - Stroke Survivor / Aneurysm Survivor

Tuhan ingin supaya kita bisa menjadi alat-Nya untuk menyaksikan perbuatan-Nya yang ajaib 📖 Yohanes 9:1-3

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aktivitas Saya Sebagai Pasca Stroke Setelah Wisuda

21 November 2020   16:17 Diperbarui: 24 November 2020   08:43 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu juga saat saya SMP dan SMA di Medan. Selama sekolah saya merasa datar-datar saja. Karena itu saya memilih kuliah di Jakarta.

Selama bekerja di kantor itu, setiap tiga atau empat bulan sekali saya pasti ke Jakarta untuk bertemu dengan teman-teman saya. Bahkan saya pernah berangkat dari Medan hari Sabtu penerbangan pesawat pertama, dan pulang dari Jakarta keesokan harinya, hari Minggu, penerbangan pesawat terakhir. Hanya untuk menonton film James Bond 007, Casino Royale, di bioskop bersama teman-teman.

Kerena sudah jenuh, bosan, dan dari awal saya tidak betah tinggal di Medan, maka saya mengajukan surat penguduran diri pada awal bulan Juli 2007. Pengunduran diri saya disetujui pada tanggal 27 Juli 2007.

Saya diminta untuk dibetah-betahin tinggal di Madan oleh tante saya. Gimana caranya coba?

Selama bekerja jasmani saya memang ada di Medan, tetapi pikiran saya selalu berada di Jakarta.

Saya pamit dengan Manajer Accounting yang di Medan, yang dulu memanggil saya untuk interview. Saya sengaja tidak pamit dengan Manajer Accounting di tempat saya bekerja, lagian dia sedang tugas ke provinsi yang berbeda. Selama bekerja saya hanya sedikit berkomunikasi dengan dia, hanya berkomunikasi seperlunya saja. Begitu juga dengan beberapa orang Staf Accounting. Bukan saya yang tidak bisa berteman dan bergaul, tetapi memang bawaan mereka seperti itu, hanya suka mengobrol dengan orang yang mengerti bahasanya, padahal dia juga WNI, dan tinggal di NKRI.

Saya memang tidak betah tinggal di Medan karena mayoritas bukan menggunakan bahasa Indonesia, sekalipun di tempat umum. Misalnya di kantor, ataupun di dalam mobil, walaupun di dalam mobil itu ada orang yang tidak mengerti bahasanya. Saya seperti warga negara asing jika tinggal di Medan. Sudah kebudayaan mereka seperti itu, walaupun kita sama-sama tinggal di NKRI.

Tanggal 30 Juli 2007 saya kembali ke Jakarta. Tinggal di tempat kos yang dulu waktu saya kuliah. Dan saya jarang pulang ke Medan lagi. Beberapa tahun sekali saya masih suka ke Medan karena Mama dan Papa saya masih tinggal di sana. Kadang saya janji ketemu dengan Mama dan Papa di negara tetangga.

Kemudian saya mendapatkan informasi dari sesama Staf Accounting, bahwa setelah saya mengundurkan diri, AC di kamar saya di mess yang hawanya tidak dingin lagi sudah dilakukan service. Hahaha..

Aktivitas saya selanjutnya di Jakarta….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun