Mohon tunggu...
Edwin Handoko
Edwin Handoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tarumanagara

Creative

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perusahaan Perlu Menerapkan Transfer Teknologi dan Bagaimana Proses Transfer Teknologi?

30 Mei 2022   13:36 Diperbarui: 30 Mei 2022   13:54 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Howigotjob.com

Saat ini terdapat banyak perusahaan yang melakukan transformasi ke era revolusi industri 4.0 khususnya di Indonesia, sehingga perlu untuk menggunakan teknologi yang canggih dalam menjalankan operasionalnya untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Menurut data Badan Pusat Statistik bahwa pada tahun 2016, sensus jumlah perusahaan di Indonesia tercatat ada sebanyak 26,7 juta perusahaan. Angka ini meningkat sebanyak 17,51% dibanding hasil sensus ekonomi pada tahun 2006 yang sebanyak 22,7 juta perusahaan. Dengan begitu, akan terdapat persaingan pasar yang ketat yang dapat mengakibatkan penurunan penjualan dan beralihnya konsumen ke merek lain apabila tidak dikendalikan dengan baik. Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan kejenuhan produk yang ada di pasar yaitu kualitas produk yang rendah atau tidak sesuai dengan ekspetasi pelanggan, layanan yang kurang memuaskan, harga terlalu tinggi, perusahaan yang kurang tepat dalam menetapkan strategi promosi. Untuk itu, perusahaan harus dapat mengubah dirinya menjadi lebih kuat dengan menerapkan transfer teknologi sehingga dapat menghasilkan diferensiasi produk. Tidak terlepas dari peran peneliti untuk menghasilkan teknologi yang canggih maka perusahaan yang membutuhkan teknologi akan sulit untuk mencapai realisasi produk perusahaan.

Dalam buku Paul Trott, (2017 yang berjudul "Innovation Management And New Product Development"), menurut Langrish et al., (1982) menyatakan transfer teknologi adalah penerapan teknologi untuk penggunaan atau pengguna baru. Ini adalah proses dimana teknologi yang dikembangkan untuk satu tujuan digunakan baik dalam perbedaan aplikasi atau oleh pengguna baru. Kegiatan tersebut pada prinsipnya melibatkan peningkatan utilisasi basis sains/teknologi yang ada di area aplikasi baru sebagai lawan untuk perluasannya melalui penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

 

Menurut Jurnal Lane Joseph Philip (1999) yang berjudul "Understanding transfer". Menyatakan bahwa transfer teknologi adalah proses untuk menerapkan teknologi yang dikenal ke aplikasi baru dan baru. Istilah ini dikenal luas, tetapi prosesnya tidak dipahami dengan baik. Alih teknologi memiliki nilai penting bagi industri yang sedang berkembang.

 

Transfer teknologi tidak hanya pemberian ide, pengetahuan dan informasi yang ada di teknologi. Akan tetapi, inovasi teknologi merupakan hal yang diprioritaskan dalam transfer teknologi. Kemudian, transfer teknologi dapat terjadi di saat lembaga peneliti maupun universitas memberi izin kepada pengguna untuk menggunakan hak kekayaan intelektual sedangkan perusahaan diberi hak untuk menggunakan teknologi menghasilkan produk yang canggih. Sebelum melakukan transfer teknologi, peneliti teknologi harus melakukan pendaftaran kepemilikan atas teknologi agar mendapatkan hak kekayaan intelektual. Jika tidak memiliki hak kekayaan intelektual maka perusahaan tidak akan membeli lisensi yang ditawarkan karena merasakan tidak yakinan terhadap teknologi tersebut. Dengan begitu, teknologi yang dicipta seharusnya mendapatkan perlindungan hukum.

Berikut ini jenis hak kekayaan intelektual yaitu :

  • Hak cipta, hak yang diberikan pada pencipta atas karya yang dihasilkan. Kemudian karya yang diciptakan akan dilindungi oleh undang-undang, sebelumnya harus mendaftar hak kekayaan intelektual terlebih dahulu. Sebagai contoh : penyanyi yang menghasilkan lagu dan terdaftar pada hak kekayaan intelektual maka karyanya sudah terlindungi secara hukum.
  • Hak merek, suatu tanda yang berupa nama, gambar, dan bentuk yang terdapat pada suatu logo. Sebagai contoh : merek MC Donald yang berupa huruf M dengan warna kuning dan memiliki background merah. Dengan begitu, pebisnis lainnya tidak boleh menggunakan merek tersebut. Jika menyalin merek tersebut akan dikenakan hukum.
  • Hak paten, hak yang diberikan kepada peneliti atas hasil inventasinya dalam bidang teknologi. Contoh : hak paten atas pencipta pesawat terbang oleh mantan Presiden Indonesia B. J. Habibie.
  • Rahasia dagang, informasi dagang yang hanya diketahui oleh beberapa pihak dagangan dan bersifat rahasia. Contoh : resep KFC yang dirahasiakan karena memiliki nilai ekonomis dalam menjalankan usahanya sehingga tidak disebarkan ke masyarakat secara luas.

Sumber : Kompas.com
Sumber : Kompas.com

Penerima lisensi harus melakukan analisis terlebih dahulu terkait teknologi yang dibutuhkan agar dapat memilih teknologi yang dibutuhkan tepat dengan sasaran. Kemudian dalam tahap melakukan transfer teknologi, pihak penerima lisensi harus memahami cara penggunaan teknologi dengan mengikuti pelatihan dari pemberi lisensi sehingga dapat menggunakannya secara efektif dan efisien.

Penerapan transfer teknologi dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  • Teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti telah melewati berbagai percobaan untuk menghasilkan teknologi yang canggih. Dengan begitu, lembaga peneliti maupun universitas akan menawarkan hasil penelitiannya kepada perusahaan untuk menarik membeli lisensi, waralaba, maupun investasi. Kemudian dari hasil pendapatan tersebut maka akan mendorong para peneliti untuk mendukung dan terus berkarya menghasilkan teknologi baru yang diperlukan pada masa yang akan datang.
  • Penerapan transfer teknologi dapat menghasilkan produk yang tepat guna kepada masyarakat luas. Selain itu, teknologi yang canggih dapat memproduksi dalam jumlah yang banyak dengan biaya operasional yang rendah dan mudah untuk mengembangkan produk. Kemudian transfer teknologi juga dapat pengembangan kemampuan surnber daya manusia agar produktivitasnya lebih meningkat lagi. 
  • Transfer teknologi dapat mengurangi human error karena adanya otomatisasi yang akurat dan cepat dalam proses operasional perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 
  • Di saat penerapan transfer teknologi yang sukses akan memberi dampak positif bagi perusahaan yaitu pertumbuhan ekonomi perusahaan semakin baik karena perusahaan dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing berkat transfer teknologi seiring dengan meningkatnya penjualan perusahaan.

Sebagai contoh transfer teknologi yang sukses yaitu Morgan motor company dengan universitas di Inggris. Awalnya Morgan berencana untuk menambahkan beberapa tambahan posisi ke 165 orang tenaga kerja di nya pabrik di lingkungan yang indah di Bukit Malvern yang disebabkan oleh proses pengiriman yang lambat dengan membutuhkan tiga atau lima bulan untuk sekali pemesanan. Dengan begitu, akan membantu perusahaan meningkatkan produksi ke level tertinggi baru 850 mobil per tahun. Produk yang sebelumnya pesan yaitu mesin dari BMW, dan itu di bawah kap mesin bahwa Morgan telah berusaha keras untuk menghasilkan mobil terbaik di dunia. Kemudian Morgan juga melakukan berkolaborasi dengan sejumlah universitas di Inggris dan merupakan salah satu dari penerima manfaat yang paling sukses dari kemitraan transfer pengetahuan pemerintah, bertujuan dalam menghubungkan inovasi akademik dengan industri. Lini AeroMax dan SuperSports-nya adalah mobil aluminium super-formed pertama di dunia yang diciptakan oleh Morgan dan peneliti universitas di Inggris, dengan memiliki keunggulan yaitu setidaknya 20 persen lebih ringan dari saingan. Pada akhirnya, Morgan yang telah menantang kesulitan industry otomotif global dengan rekor penjualan mobil yang bertipe "cult sporty convertibles". Pada tahun 2010, perusahaan morgan telah mencapai omset tertinggi sebesar 28,6 juta, 60 persen diantaranya merupakan hasil dari ekspor.

Berikut ini penjelasan terkait proses transfer teknologi yang dibagi menjadi 7 tahap yaitu :

  • Pada tahap pertama yaitu penemuan, pada tahap ini teknologi yang akan diciptakan hanya dalam bentuk ilustrasi atau ide, dalam tahap ini memberikan paduan kepada penerapan teknologi yang muncul.
  • Kemudian memasuki tahap kedua yaitu pengungkapan penemuan, dalam tahap ini peneliti membuat laporan terkait teknologi yang diciptakan dan melaporkan dokumentasi kepada pihak berwajib dalam hak kekayaan intelektual agar menghindari terjadinya pencurian ide dari orang lain.
  • Setelahnya memasuki tahap ketiga yaitu penilaian, pada tahap ini menjadi penentu transfer teknologi perlu dilanjutkan atau tidak. Untuk itu, peneliti melakukan evaluasi potensi pasar terlebih dahulu agar dapat mengetahui apakah transfer teknologi layak di implementasikan oleh perusahaan dan juga mengetahui seberapa banyak pelanggan yang minat dari hasil produk.
  • Disaat penilaian transfer teknologi telah sukses maka memasuki ke tahap empat yaitu perlindungan hak kekayaan intelektual dalam pengajuan hak paten. Dalam tahap ini, peran peneliti harus berusaha keras dalam pengajuan agar dapat di terima dan mendapatkan hak kekayaan intelektual.
  • Kemudian masuk ke tahap lima yaitu pemasaran, ketika berada di fase ini, lembaga peneliti maupun universitas memberikan tawaran melalui pengiklanan kepada perusahaan terkait produk yang dihasilkannya untuk memenuhi standar produk yang ada di pasar.
  • Setelah itu, tahap ke enam yaitu menyangkut perizinan atau lisensi, sebelum melakukan transfer teknologi, pemberi lisensi melakukan negosiasi harga dengan penerima lisensi. Tidak hanya itu, pemberi lisensi juga mencantumkan syarat dan ketentuan dalam melakukan transfer teknologi.
  • Pada tahap akhir yaitu yang ketujuh dengan melakukan pengembalian finansial, pada fase ini perusahaan bersama lembaga peneliti maupun universitas telah menyepakati kontrak transfer teknologi dan juga membayar royalty sesuai dengan perjanjian. Setelah selesai tahap ke tujuh, maka lembaga peneliti dan universitas telah memiliki dana untuk meneliti teknologi baru lagi. Dengan demikian, balik ke siklus tahap awal lagi.

Sumber : Researchgate.net
Sumber : Researchgate.net

Jadi kesimpulan dari artikel diatas yaitu setiap perusahaan yang berada di era yang penuh kompetitif baik saat ini maupun masa yang akan datang. Untuk itu, perusahaan harus memiliki persiapan terlebih dahulu untuk mengtransformasi ke era revolusi industri 4.0 sehingga memerlukan transfer teknologi baik pengetahuan maupun mesin atau alat produksi dari hasil peneliti karena dapat dijadikan sebagai kekuatan bagi perusahaan agar dapat menghasilkan produk yang unggul dengan biaya yang murah dan proses yang cepat. Selain itu, dengan menerapkan transfer teknologi dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yaitu perusahaan, universitas maupun lembaga penelitian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun