Mohon tunggu...
Edwin Gusani
Edwin Gusani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba, Pengelana, Football Enthusiast

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belajar Survival Part IV, Kenali Sumber Makanan dan Mana yang Beracun

4 Mei 2024   20:48 Diperbarui: 4 Mei 2024   20:58 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusuri Kebun Teh Pemancar, Gunung Cikuray, Garut/dok. pri

Dalam kondisi krisis di alam terbuka, tentu kita harus bisa menyiasati keadaan untuk tetap bisa bertahan hidup.

Kondisi survival ini mengharuskan kita mengetahui sumber makanan apa saja yang bisa kita konsumsi ketika bekal telah habis tak tersisa.

Terdapat beberapa binatang yang bisa kita konsumsi dalam kondisi survival tersebut.

Pertama, ada cacing tanah yang besar (Pheretima musica) yang bisa dimakan.

Akan tetapi perlu proses terlebih dahulu sebelum bisa benar-benar dikonsumsi oleh kita.

Ambil cacing lalu masukan kedalam air, setelah beberapa lama cacing akan mengeluarkan sendiri kotoran didalamnya.

Setelah bersih semua, barulah cacing yang telah kita proses ini bisa untuk dimasak dan dikonsumsi.

Kedua, terdapat beberapa jenis serangga yang bisa dikonsumsi ketika berada dalam kondisi survival.

Diantaranya seperti capung, laron, jangkrik, belalang, tonggeret, gangsir dan lain-lain.

Belalang ini dimasak terlebih dahulu dengan cara digoreng maupun dibakar.

Ketiga, ikan dan udang, sudah barang pasti kita tahu betul bahwa keduanya favorit untuk dikonsumsi.

Bahkan ketika dalam kondisi survival sekalipun, kita bisa memburu ikan maupun udang untuk menyambung hidup.

Terakhir, hampir semua mamalia sejatinya dapat dikonsumsi dagingnya oleh kita tatkala dihadapkan pada kondisi survival.

Menangkapnya bisa dengan jerat untuk hewan kecil seperti bajing, tikus dsb.

Jerat ini pun bisa berlaku bagi binatang besar seperti rusa, kijang, dan lain sebagainya.

Sementara itu mengenai botanis praktis, ada penekanan pada pengenalan jenis tumbuhan beracun, tumbuhan yang bisa dimakan dan yang berfungsi sebagai obat.

Tumbuhan Beracun

Terdapat 3 cara untuk mengetahui bagaimana racun tumbuhan membahayakan manusia, yaitu:

Kontak langsung

Disarankan untuk menghindari atau tidak mencoba mendekati tumbuhan beracun, karena apabila terkena tubuh dapat mengakibatkan dermatitis.

Dengan gejala yang timbul seperti rasa gatal, panas, radang dan pembengkakan.

Jenis-jenis tumbuhan yang masuk kategori ini diantaranya yakni rengas/jingah.

Rengas/jingah ini bentuknya mirip pohon mangga, getah pohon tersebut bisa mengakibatkan gatal yang luar biasa dan bahkan pada beberapa kasus menyebabkan lumpuh.

Pulus, tumbuhan ini pun termasuk ke dalam klasifikasinya, daunnya apabila terkena kulit akan menyebabkan gatal yang luar biasa.

Absorpsi atau Terhirup Hidung

Racun pada tumbuhan dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara absorpsi.

Yakni melalui jaringan kulit atau terhirup hidung yang nantinya menyerang sistem pernafasan.

Misalnya saja seperti pada kasus serbuk sari bunga beberapa jenis tumbuhan.

Tertelan

Dalam kondisi survival, kita harus selalu hati-hati dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan makanan.

Karena apabila kita lalai, dapat mengakibatkan kerugian fatal bagi tubuh apabila salah dalam pemilihan jenis tumbuhan.

Adakalanya tumbuhan yang sudah sangat terbiasa dikonsumsi misalnya bagian buahnya, belum tentu bagian lain bisa dimakan juga.

Sebut saja seperti daunnya belum tentu dapat dimakan karena beracun.

Karena itu, kita perlu mengetahui secara pasti jenis-jenis tumbuhan dan bagian mana saja yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

Jangan pernah untuk mencoba memakan sembarang jamur terutama yang berwarna mencolok atau belum dikenal.

Karena pada jamur yang mencolok tersebut terkandung racun yang dapat berakibat fatal bagi tubuh kita.

Berikut ini beberapa tes untuk mendapatkan tumbuhan yang boleh untuk dimakan.

Pertama, tumbuhan yang dapat atau biasa dimakan oleh hewan terutama hewan jenis primata.

Kedua, ambil sebagian tumbuhan tidak bergetah yang ingin dimanfaatkan, coba patahkan kemudian oleskan ke kulit.

Lalu, tunggu beberapa menit, apabila tidak terasa reaksi seperti gatal/panas, diulangi dengan lidah, apabila tidak ada reaksi juga berarti dapat dimakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun