Kegiatan luar ruangan seperti mendaki gunung, tentunya memiliki beragam bahaya yang dapat mengancam setiap pendaki.
Ancaman tersebut sedikit besarnya dapat kita hindarkan bahkan kita lewati, tatkala kita memiliki cukup bekal pengetahuan dan pengalaman.
Salah satu keterampilan yang patut dimiliki oleh pendaki maupun siapapun yang bergelut di dunia luar ruangan yakni survival.
Survival menjadi penting dipelajari, tapi jangan pernah berharap mempraktekkannya dalam kondisi sebenarnya.
Kenapa demikian? Karena sejatinya siapapun ingin berangkat dan pulang dengan selamat tentunya dengan beragam bekal dan persiapan yang memadai.
Lantas, apa sih survival itu? Survival berasal dari kata survive yang memiliki arti berhasil atau mampu mempertahankan diri.
Mempertahankan diri disini tentu untuk tetap hidup dari suatu keadaan sulit atau krisis.
Seperti halnya tersesat, kekurangan bahan makanan, bencana alam, keadaan perang, kecelakaan pesawat atau dalam pelarian.
Survival sendiri terdiri dari 8 huruf, yang masing-masingnya memiliki arti dan filosofi.
S - Size up the situation
Adalah kondisi dimana kita harus pandai-pandai dan bijak menilai situasi. Tidak serta merta hanya menikmati keindahan alam semata dan luput akan bahaya yang mengancam.
Banyak  pendaki atau siapapun yang berkegiatan diluar ruangan lalai dan mengabaikan situasi alam terbuka yang selalu berubah-ubah dan tak bisa kita prediksi.
U - Undue haste make taste
Adalah suatu sikap yang menekankan untuk tenang dan jangan tergesa-gesa, tidak mengapa lambat asalkan keselamatan menyertai kita.
Hal yang paling terlihat dari pendaki terlebih mereka yang pertama kali merasakan kegiatan di alam terbuka yakni hanya mencari ketenaran dan diakui semata.
Padahal dari semua itu, ada hal yang lebih penting lagi yakni tentang keselamatan kita semenjak keluar rumah hingga kembali lagi ke rumah.
Tenang tenang dalam segala situasi dan harus bisa membedakan mana tergesa-gesa dan mana bergegas. Utamakan keselamatan meskipun memakan waktu yang lama.
R - Remember where you are
Menekankan kepada kita untuk selalu ingat dimana kita berada.
Dengan demikian, kita menjadi lebih peduli untuk bisa menilai situasi dan kondisi yang ada. Ketika berada di perkotaan harus seperti apa dan ketika di hutan harus seperti apa.
V - Vanquish fear and panic
Kuasai diri kita dari semua rasa takut dan kepanikan yang ada.
Butuh ilmu dan pengalaman untuk bisa seutuhnya berani dan tidak menjadi seorang yang panikan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu asalkan mau belajar, pasti bisa berada di kondisi tersebut.
I - Improvise
Sikap dan perilaku yang mencerminkan selalu memperbaiki diri dari segala kesulitan.
Penting untuk bisa menyesuaikan diri dan mengoptimalkan diri pada situasi yang tidak kita inginkan.
Kuncinya tetap tumbuhkan rasa ingin tahu dan keinginan belajar terus-menerus dalam segala kondisi.
V - Value living
Penting bagi kita untuk selalu menghargai hidup dan kehidupan.
Ada pepatah mengatakan, ketika kita mencintai bumi, kita pun dicintai langit dan segala isinya.
Hargai segala makhluk hidup yang ada di semesta ini yang akan memberikan dampak positif bagi diri kita sendiri.
A - Act like the native
Selalu membuat diri bisa menyesuaikan dan membaur dengan masyarakat setempat.
Karena sejatinya, manusia memang merupakan makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan manusia lain dalam hidupnya.
Dalam banyak aspek, kita selalu membutuhkan orang lain untuk bisa maju dan berkembang dalam hidup dan kehidupan.
L - Learn basic skill
Jangan bosan untuk mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Terutama teknik survival ini yang akan memberikan kita sudut pandang yang berbeda dan menjadi seorang yang siap dalam segala kondisi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H