Mohon tunggu...
Healthy

Ingin Cepat Tidur Malah Tidur Selamanya

17 April 2016   20:53 Diperbarui: 17 April 2016   21:34 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tidak asing lagi di telinga kita mendengar kata “Narkoba”. Penggunaan sebenarnya dari narkoba ini adalah untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau menjadi obat-obatan pada penyakit tertentu tetapi di salahgunakan oleh masyarakat.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa jumlah pengguna narkoba di Indonesia semakin banyak. Menurut laporan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), pada tahun 2011 terdapat 3,8 juta orang dan angka ini meningkat pada tahun 2015 menjadi 5,9 juta orang.

Ketika sudah mendapatkan efek fly dari narkoba ini, maka di pikiran mereka hanya bagaimana cara untuk mendapatkan sensasi yang mengenakkan tersebut, tidak peduli lagi berapa banyak biaya yang dibutuhkan. Ketika sudah tidak mampu lagi untuk membeli “barang” tersebut, maka mereka akan berusaha untuk membuat dengan cara meng-oplos bahan-bahan yang tidak terduga untuk mendapatkan efek yang diinginkan.

Interaksi-interaksi yang muncul dari oplosan bahan-bahan yang tidak lazim tersebut seperti spiritus dan pembasmi nyamuk ini sangat berbahaya sehingga bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui potensi interaksi yang akan terjadi sehingga bisa meminimalisir penyalahgunaan obat (drug abuse) dan salah menggunakan obat (drug misuse).

Contoh kasus dari interaksi obat pada narkotik adalah kasus yang menimpa Whitney Houston dan Michael Jackson.

Pada kasus pertama yang dikutip dari “suaramerdeka.com” yaitu Whitney Houston yang diduga meninggal akibat tenggelam di Hotel Beverly Hill

. Alprazolam (Xanax), Ibuprofen (Midol), antibiotik jenis amoksisilin merupakan sebagian dari sekian jenis obat yang ditemukan di kamar hotel yang ditempati oleh Whitney Houston. Selain itu, juga minuman beralkohol sampanye dan bir.

Alprazolam merupakan jenis obat golongan trankuilizer yang efektif sebagai antidepresi dan anticemas. Lantaran memberikan efek sedatif maka sering digunakan sebagai obat tidur untuk segera masuk ke dalam fase tidur nyenyak. Alprazolam ini mudah berinteraksi dengan obat lain (termasuk alkohol) secara searah dimana khasiat alprazolam dilipatgandakan.

Ibuprofen merupakan obat golongan anitiinflamasi nonsteroid yang luas penggunaannya. Sebab selain berkhasit antiperadangan, juga antipiretik (penurun demam), dan antirematik. Efek samping ringan, namun harus berhati-hati diberikan pada pasien hepatitis dan asma (gangguan saluran napas). Ibuprofen bila dikombinasi dengan benzodiazepin (alprazolam) akan meningkatkan khasiat antinyeri dan efek samping ibuprofen hingga dua kali lipat pada individu tertentu.

Secara teori interaksi obat, alprazolam akan melipatgandakan khasiat ibuprofen dan mungkin juga efek samping bronkospasme (penyempitan bronkus) dari ibuprofen.. Alkohol juga melipatgandakan khasiat dan juga efek samping depresan pernapasan alprazolam. Walhasil, efek penyempitan bronkus dari kombinasi obat alprazolam, ibuprofen dan alkohol terlalu berat untuk seorang individu yang pernah menderita penyakit paru atau saluran pernapasan.

Pada kasus yang kedua yang dikutip dari “health.kompas.com” yaitu kematian Michael Jackson yang diduga akibat jantung mendadak berhenti berdenyut (cardiac arrest). Menurut keterangan CNN dan sejumlah media asing lain, saat melakukan latihan di Staples Center, California, dalam rangka persiapan konser di 50 negara, tulang punggung Michael Jackson terkilir dan menimbulkan rasa nyeri luar biasa.

Dokter pribadi Jackson, seorang ahli jantung, memberikan injeksi Demerol (Meperidine Hydrochloride) dosis tinggi untuk penghilang rasa nyeri. Obat pengurang nyeri lain yang juga diberikan adalah Dilaudid (Hydromorphone Hydrochloride) dan Vicodin (Hydrocodone dan Acetaminophen). Dua yang terakhir diberikan per oral (diminum), dan ketiga obat tersebut diberikan secara bersamaan. Obat lain yang juga diminum antara lain adalah Zoloft (Sertraline Hydrochloride) dan Prilosec (Omeprazole).

Pemberian injeksi Demerol pada dosis tinggi akan memberikan efek berupa penekanan pada sistem pernapasan, tidur dalam, kolaps pada sirkulasi darah, dan henti jantung yang akhirnya menyebabkan kematian.

Dilaudid adalah suatu agonis opioid yang juga memberikan efek pengurang nyeri. Obat ini juga menekan sistem pernapasan karena menekan langsung pusat pernapasan. Efek pada kardiovaskular adalah hipotensi. Obat ini juga menyebabkan henti jantung pada dosis yang lebih besar dari yang dianjurkan, apalagi jika digunakan terus-menerus dalam beberapa hari bersamaan dengan obat opioid lainnya.

Vicodin berisi 2 obat pengurang rasa nyeri, yaitu hydrocodone (suatu analgetik narkotik semisintetik) dan acetaminophen, obat pengurang rasa sakit setara parasetamol. Efek hydrocodone mirip dengan kodein yang juga derivat morfin. Sekali lagi, obat ini juga menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat, hipotensi, kolaps sirkulasi darah, dan henti jantung sehingga menimbulkan kematian.

Sementara itu, Zoloft diindikasikan untuk terapi pada penderita dengan depresi, gangguan stres pascatrauma, dan obsesif kompulsif. Efek samping yang cukup berat dari obat ini adalah penurunan kesadaran yang dapat berlangsung cukup dalam dan lama.

Menurut Medscape, interaksi obat yang terjadi adalah :

1.     Demerol ketika digunakan bersama dengan Vicodin dan Dilaudid akan meningkatkan efek sedasi ketiganya.

2.     Zoloft ketika digunakan bersama dengan Demerol akan meningkatkan kadar serotonin yang jika terus berlangsung dapat menjadi interaksi yang berbahaya.

3.     Zoloft dapat meningkatkan kadar dari Vicodin dan Dilaudid dengan cara mempengaruhi enzim metabolisme di hati yaitu CYP2D6.

Salam

 

Kami dari kelompok 6 (Edwind Rinaldi Phielbert, Radiyah, Hasriani, Hasnani, Agus Salim)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun