Pemberian injeksi Demerol pada dosis tinggi akan memberikan efek berupa penekanan pada sistem pernapasan, tidur dalam, kolaps pada sirkulasi darah, dan henti jantung yang akhirnya menyebabkan kematian.
Dilaudid adalah suatu agonis opioid yang juga memberikan efek pengurang nyeri. Obat ini juga menekan sistem pernapasan karena menekan langsung pusat pernapasan. Efek pada kardiovaskular adalah hipotensi. Obat ini juga menyebabkan henti jantung pada dosis yang lebih besar dari yang dianjurkan, apalagi jika digunakan terus-menerus dalam beberapa hari bersamaan dengan obat opioid lainnya.
Vicodin berisi 2 obat pengurang rasa nyeri, yaitu hydrocodone (suatu analgetik narkotik semisintetik) dan acetaminophen, obat pengurang rasa sakit setara parasetamol. Efek hydrocodone mirip dengan kodein yang juga derivat morfin. Sekali lagi, obat ini juga menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat, hipotensi, kolaps sirkulasi darah, dan henti jantung sehingga menimbulkan kematian.
Sementara itu, Zoloft diindikasikan untuk terapi pada penderita dengan depresi, gangguan stres pascatrauma, dan obsesif kompulsif. Efek samping yang cukup berat dari obat ini adalah penurunan kesadaran yang dapat berlangsung cukup dalam dan lama.
Menurut Medscape, interaksi obat yang terjadi adalah :
1. Â Â Demerol ketika digunakan bersama dengan Vicodin dan Dilaudid akan meningkatkan efek sedasi ketiganya.
2. Â Â Zoloft ketika digunakan bersama dengan Demerol akan meningkatkan kadar serotonin yang jika terus berlangsung dapat menjadi interaksi yang berbahaya.
3. Â Â Zoloft dapat meningkatkan kadar dari Vicodin dan Dilaudid dengan cara mempengaruhi enzim metabolisme di hati yaitu CYP2D6.
Salam
Â
Kami dari kelompok 6 (Edwind Rinaldi Phielbert, Radiyah, Hasriani, Hasnani, Agus Salim)