Lagu diatas cukup terkenal dan termasuk sering dinyanyikan dikalangan gereja protestan, terutama  menjelang akhir tahun. Well, karena penulisan ini bersifat umum maka saya mengajak kita semua untuk memaknai bait-bait diatas dalam kehidupan kita hari lepas hari.Â
Bagi saya, saya selalu terharu setiap mendengar lagu ini dan merasa diberkati. Kenapa? Karena lirik lagu tersebut mengingatkan saya bahwa saya pernah ada dalam kondisi sangat tidak nyaman.Â
Namun penyertaan Tuhan dalam setiap langkah hidup saya membuat saya mampu mengatasi kondisi tersebut. Sebenarnya bait 1 dan 3 lagu ini merupakan implementasi dari kehidupan kita maupun setiap permasalahan yang kita hadapi. Kita tidak tahu apakah besok kondisi kita masih sama saja, atau menjadi lebih buruk, atau bahkan menjadi jauh lebih baik.Â
Yang perlu diingat adalah, mau seperti apapun kondisi yang kita hadapi, ingatlah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendirian. Ada tangan yang kuat yang menggengam dan mengarahkan perjalanan hidup kita baik dalam susah dan senang.Â
Baca juga : Apakah Sama, Katolik dan Protestan?
Inti dari lagu ini adalah mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita itu adalah yang terbaik dan jangan mengandalkan kekuatan orang lain apalagi kekuatan sendiri. Seperti firmanNya dalam Yeremia 17:5 "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!"Â
Banyak permasalahan hidup yang sejatinya membuat orang lebih melekat kepada Tuhan dan membiarkan campur tangan Tuhan mengubah hidupnya, tapi tidak jarang juga permasalahan hidup membuat orang justru meninggalkan Tuhan. So, pilihan ditangan kita. Semoga renungan singkat ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Selamat Hari Minggu. Selamat beribadah, dan Tuhan memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H