Masih ingatkah kita beberapa tahun lalu kita mendapat kabar membanggakan seorang anak bangsa menjadi penemu teknologi telekomunikasi 4G, beliau kuliah di Jepang. Namun, sampai sekarang negara ini masih menempati urutan belakang untuk urusan kecepatan akses internet. Sangat ironis bukan?
Pemerintah harus lebih serius menelisik hal ini. Tugaskan seluruh Duta Besar untuk mendata anak-anak bangsa ini. Lakukan pendekatan serius. Bisa memulangkan sekitar 100 orang saja sudah cukup rasanya bagi kita bisa membangun bangsa ini lebih baik. Buat semacam inkubator untuk menampung anak-anak bangsa ini. Mungkin dibimbing mentor seorang BJ. Habibie dan digembeleng pendidikan kebangsaan oleh TNI. Kemudian ditugaskan untuk memikirkan dan memberi rekomendasi solusi yang tepat guna atas berbagai masalah bangsa. Para menteri dan jajaran birokrasi tinggal mengeksekusi dengan cepat rekomendasi tersebut.
Ayo segera lakukan program ini, sebelum anak-anak bangsa tersebut diberi status kewarganegaraan oleh negara lain.
Sepertinya hal ini akan lebih luar biasa dan berimbas bagi bangsa ini, daripada hanya menjadikan anak-anak bangsa itu menyandang status “Pernah Menjadi Menteri”.
