Seorang pejabat yang mempunyai akun Twitter dengan namanya, namun yang men-"tweet" bukan dia sendiri tapi stafnya, apakah itu termasuk kebohongan atau tidak ya?
Penulis menulis tebal kata-kata "dengan namanya" untuk memberikan penekanan bahwa akun dengan nama ybs, mestinya dia yang mengelola karena twit-nya akan menyebar ke publik.
Apa jadinya jika publik sudah menganggap akun itu adalah milik pribadi pejabat tersebut, dan sudah banyak pesan twitnya yang menyebar tapi ternyata di balik itu kenyataannya yang mengetik pesan twit adalah orang lain? Apakah ini bukan kebohongan ya? Apakah cara ini tidak membuat kita terbahak-bahak pada saat membayangkannya?
Kalau bukan pejabat publik sih orang tidak terlalu peduli meskipun sebenarnya merupakan ketidakjujuran juga. Tapi kalau pejabat publik, lain cerita lah karena dia melayani publik dan publik mengharapkan pandangan dia dalam hal-hal pelayanan publik yang dikelolanya.
Atau ....... jangan-jangan definisi kejujuran sudah dikorupsi juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H