Mohon tunggu...
Edwin Dewayana
Edwin Dewayana Mohon Tunggu... -

.......... menyingkap fenomena di balik setiap peristiwa .........

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pejabat Ketik Twitter

18 Januari 2011   01:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pejabat yang mempunyai akun Twitter dengan namanya, namun yang men-"tweet" bukan dia sendiri tapi stafnya, apakah itu termasuk kebohongan atau tidak ya?

Penulis menulis tebal kata-kata "dengan namanya" untuk memberikan penekanan bahwa akun dengan nama ybs, mestinya dia yang mengelola karena twit-nya akan menyebar ke publik.

Apa jadinya jika publik sudah menganggap akun itu adalah milik pribadi pejabat tersebut, dan sudah banyak pesan twitnya yang menyebar tapi ternyata di balik itu kenyataannya yang mengetik pesan twit adalah orang lain? Apakah ini bukan kebohongan ya? Apakah cara ini tidak membuat kita terbahak-bahak pada saat membayangkannya?

Kalau bukan pejabat publik sih orang tidak terlalu peduli meskipun sebenarnya merupakan ketidakjujuran juga. Tapi kalau pejabat publik, lain cerita lah karena dia melayani publik dan publik mengharapkan pandangan dia dalam hal-hal pelayanan publik yang dikelolanya.

Atau ....... jangan-jangan definisi kejujuran sudah dikorupsi juga?

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun