Mohon tunggu...
edward t s
edward t s Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Universitas Airlangga

Saya gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komunikasi Dalam Dunia Kesehatan, Hambatan, dan Solusinya

4 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 4 Desember 2024   17:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tenaga Medis yang Kurang Berempati. Kurangnya empati dari dokter dapat menjadi hambatan yang serius. Empati tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga memperbaiki akurasi diagnosis, dan bahkan dapat mempercepat proses penyembuhan. Seringkali dokter hanya menyembuhkan penyakit tanpa memperhatikan pasien itu sendiri.

Cara Meningkatkan Kualitas Komunikasi

Untuk mengatasi hambatan ini dan meningkatkan efektivitas komunikasi, para profesional kesehatan di Indonesia dapat mengimplementasikan beberapa strategi:

  1. Gunakan Bahasa yang Sederhana. Penyedia layanan kesehatan wajib berkomunikasi dengan bahasa yang sederhana agar pasien mudah mengerti. Ketika istilah medis terpaksa digunakan, istilah tersebut harus didefinisikan dengan jelas.

  1. Jadilah Pendengar yang Aktif. Jika para petugas medis sepenuhnya terlibat dengan kondisi pasien, hal itu dapat membuat pasien merasa dihargai dan dipahami. Hal ini melibatkan tidak hanya mendengar kata-kata, tetapi juga memperhatikan isyarat nonverbal seperti bahasa tubuh.

  1. Ajak Pasien Berpartisipasi. Melibatkan pasien dalam diskusi tentang perawatan mereka untuk memupuk rasa kepemilikan atas keputusan kesehatan mereka.

  1. Pelatihan Kompetensi Budaya. Pelatihan staf mengenai kompetensi budaya dari daerah sekitar dapat mempermudah interaksi dengan pasien yang lebih beragam sehingga dapat membantu mengurangi kesalahpahaman yang timbul dari perbedaan budaya.

Kesimpulan

Komunikasi efektif adalah dasar dari pelayanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia. Setiap tenaga medis harus menyadari bahwa komunikasi dalam dunia medis bukan untuk dianggap remeh. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan harus memiliki strategi, seperti menggunakan bahasa sederhana, mendengarkan secara aktif, dan mendorong partisipasi pasien dapat menghasilkan interaksi yang lebih sukses antara penyedia layanan kesehatan dan pasien. 

Daftar Pustaka:

Pangastuti, E. (2024). PATIENT SAFETY CULTURE SURVEY IN THE SITI HAJAR ISLAMIC HOSPITAL. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(1). doi:https://doi.org/10.30604/jika.v9i1.2423

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun