Mohon tunggu...
Edward Simanungkalit
Edward Simanungkalit Mohon Tunggu... -

Selama ini terus belajar menulis yang dimulai sejak tahun 1993 hingga sekarang. Belakangan belajar menulis buku dan telah berhasil menulis buku: "ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula" (2015). Aktivitas menulis ini didasari satu keyakinan bahwa "kebenaran itu memerdekakan". Ternyata belajar itu tak ada hentinya, karena belajar di Sekolah Kehidupan tak ada habis-habisnya. All Truth is God's Truth.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DARI SUNDALAND HINGGA DI NEGERI TOBA: Sebuah Penelusuran Para Ahli Genetika

23 April 2016   01:51 Diperbarui: 10 Juni 2016   00:56 4475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: geneticdisorders.info"]

[/caption]

[caption caption="Sumber: geneticdisorders.info"]

[/caption]

Y-DNA dari Populasi Toba

Pada Phylogenetic Tree tadi jelas bahwa K-M526* muncul di Sundaland sekitar 50.000 tahun lalu. Haplogroup K menurunkan K1 dan K2, sedang K2 ini juga dikenal sebagai K-M526*. Adapun K-M526* ini merupakan salah satu Toba Y-DNA Haplogroups seperti telah dikemukakan di atas. K2 memiliki subclade utama: K2a, K2b, K2c, dan K2d. Sedang K2a menurunkan NO dan kemudian NO menurunkan O-M175. Adapun O-M175 menurunkan O-M122, O-M119, dan O-M95*, yang menurut Karafet et al. (2010) berasal dari Asia Daratan pada masa Pleistosen. O-M122 menurunkan O-P201*dan O-M119 menurunkan O-M110 dan O-P203. Selanjutnya, K2b2 menurunkan R2 (termasuk R-M124) dan R1 (R1a dan R1b).

K-M526* ada pada sebagian populasi di Indonesia. Di Indonesia Timur dan Tengah, frekwensi K-M526* ini lebih besar persentasenya. Di Sumatera, frekwensi K-M526* relatif lebih kecil persentasenya seperti yang ditemukan pada populasi Aceh, Toba, dan Riau. K-M526* ini diperkirakan lebih awal masuk ke Negeri Toba, tetapi belum ada penelitian lebih mendalam lagi soal K-M526* yang ada pada populasi Toba, sehingga masih diberikan tanda (*). K-M526* di Indonesia Barat ini belum dapat dipastikan darimana datangnya. Bisa saja mereka datang dari daerah Timur di seberang garis Wallace, karena situasi dan kondisi yang dinamis menjelang tenggelamnya Sundaland tidak terlalu berpengaruh di daerah tersebut (lihat gambar di atas). Yang jelas, bahwa K-M526* muncul dan berasal dari Sundaland dan K-M526* ini ditemukan dalam Y-DNA Toba di Negeri Toba, yang merupakan kawasan bekas Sundaland dulu.

Pada gambar Toba Y-DNA Haplogroups di atas tampak bahwa O-P201*, O-P203, O-M95*, dan O-M110, kesemuanya sebesar 83,79%. O-P203 diasosiasikan Austronesia, sedang O-M95 diasosiasikan Austroasiatik, dan O-M110 diasosiasikan Tai Kadai. Khusus O-P201* sering diasosiasikan dengan populasi Sino-Tibetan, Hmong-Mien, atau Han Chinese. Adapun K-M526*: 13,51% ini muncul di Sundaland. R-M124: 2,7% diasosiakan Dravida dari India, Asia Selatan.
Jean A. Trejaut et al. (2014) mengemukakan bahwa O-M95* bermigrasi dari Indochina ke Indonesia Barat. O-M95* bermigrasi melalui Semenanjung Malaka terus ke Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. O-M95* ditemukan juga pada Toba Y-DNA Haplogroups. O-M95* ini diperkirakan lebih dulu bermigrasi sebelum ekspansi Austronesia di sekitar 4.000 - 6.000 tahun lalu, tetapi jarak waktunya tidak jauh antara O-M95* dengan ekspansi Austronesia. Mungkin O-M95* inilah yang ditemukan jejak aktivitasnya berupa pembukaan hutan kecil-kecilan pada sekitar 6.500 tahun lalu di Humbang, dari Silaban Rura hingga Siborong-borong, berdasarkan penelitian paleontologi yang dilakukan Bernard K. Maloney (1979). Permasalahan dari penggunaan data-data fisik seperti ini bisa saja terjadi bahwa mungkin ada di tempat lain seperti di Toba Holbung, Samosir, dan Silindung, tetapi belum ditemukan atau sudah hilang akibat proses alam.

Ekspansi Austronesia, menurut Karafet et al. (2010), antara lain terdiri dari: O-P203, O-M110, dan O-P201*. Karafet et al. (2010) menyebutkan bahwa O-P201* ditemukan berbahasa Austronesia pada populasi Toba dan O-M110 juga berbahasa Austronesia pada populasi Toba. O-M110 ini ada juga pada populasi Nias dan Mentawai yang mana mereka berbahasa Austronesia. Kelihatannya O-M110bermigrasi dari Asia Daratan ke Taiwan dan kemudian dari Taiwan kembali bermigrasi ke Indonesia Barat dalam ekspansi Austronesia termasuk ke Nias dan Mentawai. Mengenai O-P203, Karafet et al. (2010) menjelaskan, bahwa O-P203 ini ditemukan pada mayoritas suku Taiwan Asli yang tentunya berbahasa Austronesia. Jadi, ketiganya termasuk dalam ekspansi Austronesia ke Indonesia Barat, yang mana O-P201* dari Asia Daratan sementara O-P203 dan O-M110 keluar dari Taiwan dalam ekspansi Austronesia tersebut. Ekspansi Austronesia ke Indonesia Barat ini berlangsung pada periode 4.000-6.000 tahun lalu (Karafet et al. 2010).

Sebagaimana telah dikemukakan tadi bahwa O-P201* masuk ke dalam ekspansi Austronesia keluar dari Asia Daratan, maka penelitian Jean A. Trejaut et al. (2014) menguatkan bahwa O-P201* memang keluar dari Asia Daratan. O-P201* berasal dari sekitar Yunnan dan Teluk Tonkin. Dengan demikian, teori Out of Taiwan tidak sepenuhnya diterima secara genetik, karena ekspansi Austronesia tidak semuanya keluar dari Taiwan, tetapi ada juga dari Asia Tenggara Daratan (MSEA) ke Indonesia melalui semenanjung Indocina. Dengan melihat asal dari O-P201* ini, maka terlihat bahwa O-P201* ada kemungkinan bersinggungan dengan budaya Dong Son, yang berkembang pada abad ke-5 hingga abad ke-2 SM (Sebelum Masehi) di lembah Song Hong berdekatan dengan Teluk Tonkin, Vietnam. Hal ini mengingat bahwa populasi Toba didominasi budaya Dong Son.  Sedang R-M124 berasal dari dari India, Asia Selatan yang datang sejak millenum pertama masehi.

Akhirnya, K-M526* muncul di Sundaland setelah berevolusi. Kemudian keturunannya bermigrasi ke luar Sundaland (lihat gambar di atas) yang menurunkan O-M175, R, dan lain-lainnya. O-M175 menurunkan O-M95*, O-M110, O-P201, O-P203, dan lain-lain. R menurunkan R-M124, dan lain-lain. Dengan demikian, maka O-M95*, O-M110, O-P201, O-P203, dan R-M124 memiliki hubungan paternal dengan K-M526* yang kesemuanya ada pada Y-DNA Toba. Keenam populasi ini datang dengan masing-masing rombongan ke Negeri Toba dan semuanya bercampur hingga membentuk populasi Toba seperti sekarang ini sesuai dengan apa yang diperlihatkan pada Y-DNA-nya. (*)

[caption caption="Sumber: panatapan.com"]

[/caption]L I N K :

Tatiana M. Karafet et al. (2010) – klik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun