Mohon tunggu...
Edward Simanungkalit
Edward Simanungkalit Mohon Tunggu... -

Selama ini terus belajar menulis yang dimulai sejak tahun 1993 hingga sekarang. Belakangan belajar menulis buku dan telah berhasil menulis buku: "ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula" (2015). Aktivitas menulis ini didasari satu keyakinan bahwa "kebenaran itu memerdekakan". Ternyata belajar itu tak ada hentinya, karena belajar di Sekolah Kehidupan tak ada habis-habisnya. All Truth is God's Truth.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menelisik Populasi Etnis Toba dengan Genetika

2 April 2016   06:24 Diperbarui: 10 Juni 2016   01:05 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="www.pinterest.com"][/caption]Oleh: Edward Simanungkalit

Etnis Toba merupakan etnis tersendiri yang berbeda dengan tetangga di sekitarnya seperti Pakpak, Karo, Simalungun, dan Mandailing, yang berada di sekitar Danau Toba. Para pakar biologi molekuler telah banyak melakukan studi sehubungan dengan populasi etnis Toba ini. Beberapa jurnal dapat ditemukan di berbagai website universitas dan lembaga sains di dunia ini, sehingga etnis Toba bukanlah populasi yang tersembunyi dan asing. Itulah sebabnya penulis membuat tulisan berhubungan dengan masalah genetika ini.

 

The HUGO Pan-Asian SNP Consortium (2009)

Dimulai dari hasil penelitian DNA yang dipetakan dalam  Mapping Human Genetic Diversity in Asia, The HUGO Pan-Asian SNP Consortium (2009) berikut: 

[caption caption="The HUGO Pan-Asian Consortium, 2009 (Sumber: www.lahistoriaconmapas.com)"]

[/caption] HUGO adalah singkatan dari Human Genome Organization dan merupakan organisasi genom sedunia. Y-DNA Toba terlihat jelas didominasi oleh unsur Austronesia pada urutan pertama dan unsur Austroasiatik pada urutan kedua. Kedua unsur ini saja sudah mencapai sekitar 80%, kemudian selebihnya disusul oleh Dravidian, Indo-European, Papuan, Sino-Tibetan, dan Hmong-Mien. Penutur Austronesia, Austroasiatik, Sino-Tibetan, dan Hmong-Mien merupakan ras Mongoloid semuanya.

 

Tatiana M. Karafet dan kawan-kawan (2010)

Disebutkan, bahwa menurut Tatiana M. Karafet (Karafet et al. 2010), dari Universitas Arizona – Amerika Serikat, dikemukakan mengenai populasi etnis Toba sbb.: K2*-M526 13,2%, O3a2-P201, O1a*-M110, O1a1-P203, O2a1*-M95 (O-M175 84,2%), R2a-M124 2,6% (http://www.anthrogenica.com/showthread.php?2573-New-DNA-Papers-General-Discussion Thread/page49).

Kemudian  lebih lengkap lagi  mengenai Y-DNA Toba ini digambarkan seperti di bawah ini:

Sumber: www.forgottenmotherland.com
Sumber: www.forgottenmotherland.com
Pada gambar tampak bahwa O-P201*, O-P203, O-M95*, dan O-M110 yang kesemuanya sebesar 83,79%. Oleh karena jumlahnya dominan, maka dapat disimpulkan bahwa Y-DNA Orang Toba termasuk Haplogroup O yang merupakan ras Mongoloid. O-P203 adalah Austronesia, sedang O-M95 adalah Austroasiatik, dan O-M110 adalah Tai Kadai. Khusus O-P201* sering diasosiasikan dengan populasi Sino-Tibetan, Hmong-Mien, atau Han Chinese. Adapun K-M526*: 13,52% ini merupakan Y-DNA Negrito.  R-M124: 2,7% berasal dari India Selatan. Tatiana M. Karafet (et al. 2010) dalam papernya: “Taiwan Y-chromosomal DNA variation and its relationship with Island Southeast Asia” menyampaikan: “Judging from the presence of Y-DNA haplogroup R2a-M124, this population probably has experienced some South Asian influence.” Karafet et al., 2010 jelas menyatakan adanya pengaruh Asia Selatan pada etnis Toba meskipun hanya dalam frekwensi yang relative kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun