Mohon tunggu...
Randy Pramudya
Randy Pramudya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Mencoba berbagi tentang teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengurai Sitem Pengaturan di Terminal Peti Kemas untuk Logistik Global

25 Oktober 2024   15:36 Diperbarui: 25 Oktober 2024   15:42 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terminal peti kemas berfungsi sebagai pusat transit yang menangani pengiriman barang melalui kontainer, baik melalui jalur laut, darat, maupun kereta api. Agar aktivitas bongkar muat berjalan lancar, terminal ini mengandalkan sistem pengaturan yang terstruktur dan canggih. Artikel ini mengulas lebih jauh peran terminal peti kemas, teknologi yang digunakan, serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaannya.

1. Terminal Peti Kemas dan Perannya dalam Distribusi Logistik

Terminal peti kemas adalah area transit utama yang mengelola arus keluar-masuk kontainer dalam jumlah besar, mempercepat proses distribusi dan menjaga rantai pasokan. Fungsi utamanya meliputi:

  • Efisiensi Bongkar Muat: Sebagai tempat kapal, truk, atau kereta untuk membongkar dan memuat kontainer.
  • Area Penyimpanan Sementara: Menyediakan ruang untuk menyimpan kontainer sementara sebelum menuju destinasi akhir.
  • Koordinasi Distribusi: Memastikan kontainer tertata rapi dan menghindari penumpukan di dermaga.

2. Penggunaan Sistem Teknologi di Terminal Peti Kemas

Untuk mengelola arus kontainer yang besar, terminal peti kemas modern mengandalkan sistem otomatisasi dan teknologi perangkat lunak yang efektif. Berikut ini adalah beberapa teknologi dan sistem yang digunakan:

a. Terminal Operating System (TOS)

Terminal Operating System (TOS) adalah perangkat lunak inti yang memantau dan mengelola seluruh aktivitas operasional di terminal. Sistem ini memungkinkan operator untuk melacak, mengelola jadwal, dan mengatur penugasan tenaga kerja, dengan manfaat berikut:

  • Pelacakan Real-Time Kontainer: Setiap kontainer diberi kode unik sehingga lokasinya dapat dipantau secara langsung.
  • Jadwal Bongkar Muat Efektif: Memaksimalkan waktu kapal bersandar dan mencegah keterlambatan.
  • Manajemen Tenaga Kerja: Sistem ini mendukung pengaturan tenaga kerja sesuai jadwal operasional.

b. Automatic Gate System -- Efisiensi di Gerbang Terminal

Automatic Gate System adalah teknologi yang digunakan di gerbang terminal untuk mengoptimalkan arus keluar-masuk kendaraan secara otomatis. Sistem ini memungkinkan pengenalan dan verifikasi kontainer secara cepat dan akurat.

  • Verifikasi Otomatis: Menggunakan sistem pengenalan nomor atau kode kontainer sehingga mempercepat akses masuk dan keluar.
  • Efisiensi Waktu dan Pengurangan Antrian: Meminimalkan waktu tunggu kendaraan di gerbang, mengurangi kemacetan di sekitar area terminal.

c. Marine Operating System -- Otomatisasi Proses Bongkar Muat

Marine Operating System adalah sistem otomatis yang mendukung proses bongkar muat kontainer dari dan ke kapal dengan kecepatan dan presisi tinggi. Sistem ini mengurangi keterlibatan manusia dalam pengaturan alat berat di pelabuhan.

  • Koordinasi dengan TOS: Marine Operating System terintegrasi dengan TOS untuk mengoptimalkan jadwal bongkar muat.
  • Kecepatan dan Akurasi: Meningkatkan efisiensi dalam proses bongkar muat sehingga waktu sandar kapal dapat dipersingkat.

d. Keamanan dan Pelacakan Terpadu

Keamanan merupakan aspek penting dalam pengelolaan kontainer, terutama untuk menghindari risiko kehilangan atau kerusakan. Teknologi keamanan seperti CCTV, sensor, dan sistem pelacakan yang terhubung dengan TOS membantu menjaga transparansi dan pengawasan yang ketat.

3. Tantangan dalam Pengelolaan Terminal Peti Kemas

Pengelolaan terminal peti kemas di era modern menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:

  • Volume Kontainer yang Tinggi: Lonjakan arus kontainer dapat menyebabkan kepadatan, terutama di pelabuhan besar.
  • Integrasi Sistem Otomatisasi: Sistem otomatisasi harus berfungsi selaras dengan sistem lainnya, termasuk transportasi darat dan bea cukai.
  • Keterbatasan Lahan di Area Padat: Banyak terminal memiliki keterbatasan lahan, yang membatasi ruang penyimpanan.

4. Tren Masa Depan: Menuju Pengembangan Pelabuhan Pintar

Ke depan, terminal peti kemas akan semakin terintegrasi dengan konsep pelabuhan pintar (smart port), yang menggunakan teknologi seperti data besar, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT). Hal ini akan membantu mengelola arus kontainer dengan lebih efisien, cepat, dan akurat. Selain itu, tren penggunaan teknologi drone untuk pemantauan dan otomatisasi penuh akan semakin mendukung kelancaran dan keamanan proses operasional di terminal.

Kesimpulan

Sistem pengaturan yang didukung teknologi tinggi di terminal peti kemas sangat penting untuk kelancaran logistik global. Dengan menggunakan TOS, Automatic Gate System, dan Marine Operating System, terminal dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses bongkar muat. Perkembangan menuju pelabuhan pintar di masa depan diharapkan semakin mendukung terminal dalam menghadapi tantangan operasional serta meningkatkan efisiensi logistik global ke tahap berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun