Mohon tunggu...
Edward Rhidwan
Edward Rhidwan Mohon Tunggu... Penulis - Trainer Digital Marketing | Writer - Blogger - Founder celebesweb.com

Penulis, pembicara tentang bisnis, digital marketing, motivation

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Krisis Kepercayaan Diri? Ini Tipsnya

24 Agustus 2012   16:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:22 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehebat-hebatnya orang pasti pernah juga mengalami yang namanya krisis kepercayaan diri kan. Setidaknya kurang PD. Apalagi orang yang gak hebat-hebat amat. Hehe maksud saya orang biasa. Semua orang itu hebat.

Nah, apa yang anda lakukan kalau lagi mengalami krisis kepercayaan diri?

Saya punya teman yang kelihatannya selalu saja terlihat PD dan benar-benar all out dalam semua hal. Namun begitu, ia juga tak jarang mengalami yang namanya krisis ke-PD-an. Menurutnya, kepercayaan diri itu dibentuk ketika kita benar-benar enjoy dan nyaman dengan diri kita sendiri. Kalau merasa ada yang kurang atau salah, pasti langsung merasa tidak nyaman. Akhirnya terlihat tidak PD.

Nah, ini juga yang diajarkan Davied J. Liebermen dalam bukunya Make Peace With Anyone. Ia lebih dalam katakan, ketidaknyamanan akan diri sendiri itu terjadi ketika kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kata hati. Singkatnya sesuatu yang tidak benar menurut kita.

Saya kasih contoh, misalnya ketika kita belum mandi, tentu tidak PD kalau keluar rumah. Karena apa yang kita anggap benar adalah 'mandi dulu baru keluar rumah'. Jadi ketika itu dilanggar ya tidak nyaman dengan diri sendiri. Akhirnya terlihat benar bahwa kita tidak PD.

Tapi sekarang masalahnya, bagaimana kalau krisis kepercayaan diri ini terjadi terus menerus. Dalam jangka waktu yang lama. Tentu bukan sekedar soal 'mandi dulu baru keluar rumah' semata. Tapi pasti ada sesuatu yang salah di dalam dirinya. Lebih tepatnya dalam pola pikirnya.

Contoh, banyak orang yang mengalami krisis Ke-PD-an, karena hidup dalam bayangan kegagalan/kesalahan masa lalu. Faktor trauma. Sebuah peristiwa yang salah di masa lalu selalu menghantui langkahnya. Akibatnya selalu merasa bersalah. Jadi tidak nyaman dengan diri sendiri. Dan saya tahu ada BANYAK orang yang seperti ini.

Apa yang perlu dilakukan? Tentu seseorang harus berani mengambil tindakan 'memaafkan' dirinya sendiri terlebih dahulu. Kemudian mencoba menerima dirinya ini apa adanya (self-acceptance). Baru kemudian bisa perlahan-lahan meningkatkan self-esteem dan self-confidence. Penghormatan diri dan kepercayaan diri. Sekali lagi PERLAHAN-LAHAN.

Ada banyak hal lain yang bisa membuat seseorang mengalami krisis kepercayaan diri yang terus-menerus. Misalnya kekhawatiran akan masa depan, menganggap orang lain terlalu superior dan dirinya inverior, atau justru karena kebiasaan buruk yang susah untuk dihentikan.

Yang pasti, semua orang memang pernah mengalami krisis kepercayaan diri, tapi semua orang juga bisa untuk menghilangkannya. Dengan kemauan dan tekad yang kuat menjalani prosesnya. Selalu berusaha mengembangkan kualitas diri. Dan berfokus hanya pada hal-hal yang positif. Insya Allah pasti BISA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun