Mohon tunggu...
Edward C
Edward C Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hubungan Jumlah Uang Beredar dan Kebijakan Moneter Bank Sentral

6 Desember 2023   02:19 Diperbarui: 6 Desember 2023   02:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Jumlah uang beredar pada Oktober 2023 telah tumbuh positif dan tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0% (yoy). Perkembangan positif  jumlah uang beredar tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8% (yoy). Demikian penjelasan siaran pers Bank Indonesia pada 27 November 2023.

Pengertian uang adalah benda yang  memiliki fungsi sebagai alat tukar, penyimpanan nilai, satuan hitung dan alat pembayaran. Terdapat 2 jenis uang  yaitu uang kartal atau uang tunai yang diedarkan oleh Bank Indonesia, dan uang giral yang berada di rekening bank.

Uang beredar di masyarakat meliputi uang kartal yang beredar ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan.. Selain itu termasuk juga semua uang dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan.

Faktor faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar yaitu kebijakan moneter Bank Sentral (Bank Indonesia) seperti Operasi Pasar Terbuka (OPT) ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM), Kebijakan Pemerintah (Kementerian Keuangan) seperti kebijakan pengeluaran Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tingkat suku bunga bank, tingkat pendapatan masyarakat, tingkat inflasi dan lainnya.

Kategori uang beredar ada 3 kategori yaitu M1, M2 dan M3. 

M1 yaitu jumlah uang kartal / Currency ditambah dengan uang giral / Demand Deposit

M2 yaitu M1 ditambah dengan deposito berjangka / time deposit dan saldo tabungan / savings deposit

M3 yaitu M2 ditambah uang kuasi 

Beberapa teori mengenai uang yang beredar yaitu teori kuantitas Uang (Quantity teory of money) yang menjelaskan mengenai hubungan jumlah uang beredar dan tingkat inflasi; teori cambridge (Marshall-Pigou) yang menjelaskan permintaan uang dipengaruhi oleh jumlah transaksi, tingkat suku bunga, ekspektasi masyarakat dan besar kekayaan yang dimiliki, dan teori Keynes yang berfokus kepada fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun