Mohon tunggu...
Edward C
Edward C Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perjalanan Kereta Suku Bunga Bank Sentral

30 Oktober 2023   20:53 Diperbarui: 31 Oktober 2023   09:53 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

"Naik kereta api...tut...tut...tut...siapa hendak turut...?" Lagu "Naik Kereta Api" ini tak asing lagi ditelinga kita, mengingatkan kepada perjalanan menggunakan kereta api ke tempat yang kita inginkan. Apakah kita mengenal Suku Bunga Bank Sentral? Yuk, mari kita bertualang mengendarai kereta api sambil belajar memahami Suku Bunga Bank Sentral. Kereta "Suku Bunga Bank Sentral" ini akan berjalan melalui berbagai stasiun yang membuat kita memahami Suku Bunga Bank Sentral.

Stasiun Keberangkatan: "Bank Sentral"

Perjalanan kereta bermula dari Bank Sentral yang bertugas untuk menjaga kestabilan ekonomi dengan sasaran kebijakan moneternya adalah kestabilan tingkat inflasi dan nilai tukar. Sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral menetapkan Suku Bunga Bank Sentral dengan menganalisa perkiraan tingkat inflasi, nilai tukar, neraca berjalan dan indikator perekonomian lainnya. Suku Bunga Bank Sentral dipahami sebagai sinyal arah kebijakan Bank Sentral karena diarahkan untuk mempengaruhi perekonomian sesuai sasaran kebijakan Bank Sentral.

Suku Bunga Bank Sentral diumumkan kepada publik untuk menjadi suku bunga acuan bagi operasi moneter Bank Sentral dan suku bunga pasar keuangan termasuk suku bunga PUAB, suku bunga deposito dan kredit.

Stasiun Kedua: "Perbankan"

Dari Bank Sentral, kereta bergerak ke stasiun kedua yang berhubungan dengan Suku Bunga Bank Sentral yaitu perbankan. Suku Bunga Bank Sentral diharapkan menjadi acuan tingkat suku bunga perbankan agar suku bunga perbankan mendukung pencapaian sasaran kebijakan moneter Bank Sentral. Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral akan mendorong kenaikan suku bunga deposito perbankan sehingga menyimpan uang di bank yang mendapat imbalan lebih besar menjadi lebih menarik daripada membelanjakannya (konsumsi) sehingga akan mengurangi likuiditas (jumlah uang beredar) di pasar yang akan berpengaruh kepada penurunan tingkat harga/inflasi. Tapi di sisi lain kenaikan Suku Bunga Bank Sentral akan mendorong kenaikan bunga kredit sehingga akan mengurangi produktifitas dunia usaha dan investasi dan jika hal ini berlanjut terus akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya, penurunan Suku Bunga Bank Sentral akan mendorong penurunan suku bunga deposito dan kredit perbankan sehingga menambah likuiditas (jumlah uang beredar) dan tingkat konsumsi dipasar sehingga akan berpengaruh kepada kenaikan tingkat inflasi, tapi sebaliknya akan meningkatkan produktivitas dunia usaha dan investasi.

Stasiun Ketiga: "Pasar Uang"

Kereta bergerak ke stasiun ketiga yaitu pasar uang. Selisih tingkat suku bunga Indonesia dan suku bunga negara lain akan berpengaruh kepada minat aliran modal/investasi. Aliran dana modal/investasi akan mengalir kepada negara yang menawarkan tingkat imbalan suku bunga yang lebih tinggi, dan hal ini berpengaruh kepada nilai tukar mata uang negara bersangkutan.

Adanya aliran dana asing masuk kedalam negeri akan menambah supply mata uang asing di pasar sehingga nilai mata uang dalam negeri akan menguat dibanding mata uang asing tersebut. Sebaliknya, aliran modal/investasi akan mengalir keluar negeri jika tingkat imbalan suku bunga negara luar negeri lebih menarik dari suku bunga dalam negeri, dan hal ini dapat berpengaruh kepada pelemahan nilai mata uang dalam negeri.

Stasiun Keempat "Dunia Sekitar (Faktor lain)"

Stasiun keempat adalah dunia sekitar kita yaitu semua faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan Suku Bunga Bank Sentral seperti kebijakan pemerintah yang mempengaruhi inflasi seperti penetapan harga BBM, kondisi infrastruktur yang mempengaruhi biaya, tingkat kebutuhan valas domestik seperti pembayaran hutang jatuh waktu, dampak kondisi ekonomi negara lain, situasi politik/sosial dan keamanan, serta faktor lainnya. Semua faktor ini berakumulasi mempengaruhi perekonomian sehingga diperlukan dukungan semua pihak terhadap keberhasilan Suku Bunga Bank Sentral mencapai sasarannya.

Stasiun Terakhir: "Rumah Rakyat"

Stasiun/sasaran terakhir Suku Bunga Bank Sentral tidak hanya kestabilan tingkat inflasi atau nilai tukar tetapi juga kesejahteraan rakyat yang akan tercapai ketika terjadi kestabilan perekonomian dengan perbaikan kehidupan rakyat.

Harus diakui kebijakan Suku Bunga Bank Sentral bukanlah kebijakan sulap yang secara ajaib instan memperbaiki perekonomian, tapi Suku Bunga Bank Sentral adalah sarana yang dilakukan Bank Sentral sesuai dengan kewenangannya dalam bidang moneter untuk menjaga kestabilan perekonomian.

"Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah awal", kata filsuf Lao Tzu, perjalanan Suku Bunga Bank Sentral masih panjang, mari kita ayun langkah berjuang memenangkan keberhasilan Suku Bunga Bank Sentral ini di hati rakyat".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun