Saat ini kita sedang berada di era revolusi industri 4.0, dimana teknologi khususnya internet mulai dimanfaatkan secara masif. Perangkat elektronik saat ini sudah mulai terkoneksi dengan internet, yang juga dikenal dengan Internet of Things (IoT).Â
Pemanfaatan teknologi internet digunakan untuk membantu aktivitas disegala bidang (Internet of Everything). Dengan internet, penyebaran informasi dapat dilakukan secara cepat dengan jangkauan yang luas.Â
Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pertumbuhan pengguna internet di Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan. Â Pada tahun 2019-2020 pengguna internet di Indonesia mencapai 196,71 Juta jiwa orang dari total populasi 266,91 Juta jiwa penduduk Indonesia.Â
Pengguna internet tidak hanya berasal dari masyarakat urban, namun juga dari masyarakat rural. Sebagian besar akses internet dilakukan menggunakan gadget atau perangkat bergerak. Jika dilihat dilingkungan sekitar kita, pengguna internet tidak hanya berasal dari kalangan dewasa, tetapi juga remaja dan bahkan tidak sedikit anak-anak yang masih balita juga mampu mengakses internet.
Hasil survey APJII tahun 2019-2020 juga menunjukan bahwa penetrasi internet mencapai 73,7%, sebagian besar  pengguna internet melakukan akses terhadap media sosial. Sebagian masyarakat mempublikasikan aktifitas sehari-hari melalui media sosial, seperti makan, bekerja, bermain, liburan, dan bahkan ketika akan berangkat kondangan.Â
Hal ini menunjukkan internet sudah sangat dekat dengan manusia. Teknologi internet tentunya tidak hanya membawa hal yang positif, namun juga mampu menimbulkan hal negatif. Pengetahuan terhadap pemanfaatan teknologi internet secara bijak sangat diperlukan.Â
Di era revolusi industri 4.0 diperlukan 3 (tiga) kemampuan literasi, yaitu literasi data (data literacy), literasi teknologi (technology literacy), dan literasi kemanusiaan (human literacy).Â
Literasi data terkait dengan kemampuan membaca, memahami, menganalisis, dan membuat kesimpulan beradasarkan data yang diperoleh. Literasi teknologi terkait dengan kemampuan mengoperasikan dan memahami cara kerja mesin dan aplikasi.Â
Memahami hal-hal yang bisa dilakukan oleh mesin dan aplikasi. Literasi kemanusiaan terkait dengan hubungan antar manusia yaitu kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan menghargai/menghormati orang lain.
Sebagai mahasiswa, tentunya mendengar kata Tugas Akhir/Skripsi adalah hal yang tidak asing lagi. Ada yang merasa senang karena waktu untuk lulus kuliah sudah dekat, namun tidak sedikit juga yang mengeluh dan masih takut untuk mengerjakan Tugas Akhir/Skripsi.Â
Pada umumnya Tugas Akhir/Skripsi memiliki nilai SKS lebih tinggi dibandingkan dengan mata kuliah yang lainnya. Perbedaan yang lainnya adalah Tugas Akhir/Skripsi tidak memiliki jadwal seperti halnya jadwal kuliah pada mata kuliah umumnya. Mahasiswa harus secara mandiri mengatur jadwal untuk dapat bertemu dengan dosen pembimbing.Â