Apalagi, penampilan Donny, yang telah menelurkan enam album studio plus tiga kompilasi bersama God Bless, benar-benar total, malam itu. Bahkan, secara khusus, di tiga lagu pertama, dia sama sekali tak menyentuh bass. Peran itu dimainkan oleh Rocky, putra gitaris God Bless, Ian Antono.
Donny, 65 tahun, selain membacakan narasi di tengah lagu, juga berlaku sebagai backing vokal bagi vokalis utama, Atevian dan Teraya Paramehta. Nama terakhir tak lain merupakan menantu sang maestro.
Tapi, ya itu tadi. Meski tak menyandang bass, totalitas Donny di atas panggung tetap nampak nyata. Termasuk saat berteriak, “Indonesia baru milik kami. Kembalikan saja milik kami!” dalam lagu “Suara Anak Negeri”. Wuihhhhh syedafffff......
Baru pada dua lagu terakhir, “Gaza” dan “Bintang”, suami dari Diah Pitaloka itu ikut melebur dalam musik, memainkan bassnya. Aplaus penonton pun menggema. “Kalau yang main legend, memang beda,” ujar Edi Darome, salut.
Saya sendiri terus terang memang sudah lama menantikan launching album ini. Sebab, sudah hampir sebulan terakhir, kawan-kawan di GBC terus mendengungkan gig keren ini. Asriat Ginting juga begitu rajin mengingatkan teman-teman tentang acara ini di akun Facebook pribadinya.
Bagi saya, menyaksikan langsung seorang Donny Fattah, yang bersama God Bless begitu memengaruhi masa-masa SMP saya, adalah kesempatan langka. Maka itu secara khusus, saya telah melingkari tanggal ini, termasuk juga meminta cuti kepada kantor. Dan, pada “hari H”, saya rela pun “marathon rock n roll”—pinjam istilah om Taufik—demi bisa hadir di Rolling Stone Cafe tepat waktu.
Dimulai subuh hari, saya sudah bersiap untuk mengisi acara jadi narasumber tentang perjuangan tim sepak bola Indonesia di SEA Games dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, yang on air sekitar pukul 07.00 WIB. Usai siaran, pulang ke rumah sekitar pukul delapan. Tidur... bangun sekitar pukul 12.00 WIB untuk menjemput putra sulung saya yang mengikuti acara perpisahan dengan sekolahnya, di kawasan Pondok Gede. Kembali ke rumah tepat pukul 15.00 WIB. Tidur lagi, bangun sekitar pukul 17.00 WIB, mandi, langsung cabs ke Rolling Stone Cafe. Ha, ha, ha...rempong yakkk....yang beginian diceritain.....
Donny Fattah, Maully Gagola, dan Jalu G Pratidina