Mohon tunggu...
Putu Erry Cahyadi
Putu Erry Cahyadi Mohon Tunggu... -

Belajar, Berkarya dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siasat Bijak Menjadi Orang yang Disenangi

5 Desember 2010   02:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam membangun sebuah hubungan, kita harus bisa menjadi orang yang disenangi. Ingat, orang yang disenangi adalah orang yang melakukan sesuatu yang membuat orang lain senang. Orang yang disenangi bukanlah orang yang takut dibenci. Anda belum tentu akan disenangi orang jika anda takut dibenci orang. Orang yang disenangi juga bukan orang yang ingin disenangi orang dengan cara-cara yang tidak disenangi orang. contohnya adalah orang yang "mencari muka". Tujuan umum orang mencari muka adalah supaya disenangi orang. Tetapi cara itu jurtru akan kerap mengundang ketidaksenangan orang. Bagaimana supaya kita bisa disenangi orang dengan cara yang disenangi orang? Cobalah menjalankan langkah-langkah di bawah ini: Pertama, jadilah orang yang moderat. Menjadi moderat di sini artinya kita berusaha menjadi orang yang profesional. Orang yang mengerti dengan keadaan atau situasi saat berbicara dan bertingkah laku. Intinya jangan terlalu banyak bicara (oversocial), terlalu banyak diam (undersocial) dan juga terlalu banyak tingkah (overacting). Kedua, sering-seringlah berdialog, bercakap-cakap dan bercanda dengan tanpa merendahkan orang lain. Berdialog dan bercakap-cakap artinya anda membuka diri untuk "berbagi" dengan orang lain. Siapapun orangnya pasti akan merasa senang diajak berbagi. Kebalikannya adalah berdebat, apalagi sampai meruncing. Untuk kepentingan pergaulan, berdebat kerapkali tidak mendatangkan hasil yang bagus. Ketiga, menghargai privacy. Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui yang disebut dengan privacy. Keempat, tertarik dan menarik. Ketika anda berhadapan dengan orang lain, tunjukkan bahwa anda tertarik (showing interest) pada apa yang diucapkannya. Jika anda tidak tertarik dengan materinya, setidaknya anda perlu tampil menarik (look interest) dengan niat untuk menghormati orang lain. Menghormati orang lain adalah elemen penting untuk disenangi dan dihormati orang lain. Kelima, menjadi pendengar yang baik. Yang kita butuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah mendengarkan terlebih dahulu. Jangan menyela atau mendebat. Jika anda tidak setuju, pilihlah bahasa atau cara yang tidak menyerang atau ingin mengalahkan. Katakan bahwa itu pendapat anda. Keenam, perbanyak bicara tentang hal-hal yang menarik bagi orang lain. Maksudnya, jangan "sedikit-sedikit saya". Ini bisa dilakukan dengan cara menanyakan hal-hal kecil, misalnya prestasi, masalah atau hambatan, kabar orang tua dan seterusnya. Ketujuh, perlakukan orang seperti orang penting. Ini bisa dalam bentuk mengingat namanya, nomor telepon, mengingat ucapannya, dan lain-lain. Orang lain kadang merasa tersinggung atau merasa tidak dihargai manakala nomor teleponnya tidak ada di buku telepon kita. Ini memang sepele, tetapi hal-hal sepele ini terkadang bisa mengganggu hubungan. Baca artikel lainnya (klik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun