Mohon tunggu...
Rima Iqrima
Rima Iqrima Mohon Tunggu... Lainnya - ᮙᮨᮔ᮪ᮏᮓᮤ ᮇᮛᮀ ᮚᮀ ᮘᮨᮁᮔᮤᮜᮄ

Jangan lupa untuk merasa cukup (Bersyukur). Kamu bisa temuiku di Youtube "Rima Iqrima"

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku dan Ketidakadilan Dunia

28 Juni 2022   13:53 Diperbarui: 28 Juni 2022   14:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita puan. Kali ini sudah dalam fase kelulusan. You know? Orang yang belum lulus pikir 'Beban gua ko berat banget, ga kaya lu cepet banget lulusnya'. Tertampar banget dengan kalimat seperti itu. Orang di luar sana gatau pengorbanan kita seperti apa, gatau proses kita. Bisa ga lidahnya disekolahin khusus attitude dulu. Ah sudahlah, aku sudah muak dengan orang-orang yang selalu menggampangkan apa yang kita lalui. Aku, hanya tersenyum. Satu yang harus tahu, ga ekspos kepedihan bukan berarti hidup kita ga pedih.

Fase selanjutnya, ku pikir bisa tenang dan ada jeda, ternyata banyak tuntutan dari luar sana. Aku ingin jeda, bolehkah? Fase dimana aku sangat muak dengan ketidakadilan dunia, ya cari keadilan dunia dari manusia, gaada. Perlu digaris bawahi 'Aku? Bukan tak usaha. Satu, dua CV sudah ku kirim ke berbagai email, bahkan lebih dari 5. Tapi apa? Takdir belum memihak.' 

Aku? Bukan tak percaya kuasa Tuhan. Tapi setelah ku telusuri jalan cerita, ternyata privilege harus ada. Privilege? Iya, you know? Manusia yang punya orang dalam akan lebih cepat keterima dibanding orang yang gapunya. Rasanya dunia ga adil bagi orang yang gapunya. Aku? Percaya bahwa Tuhan adil, tapi tidak dengan manusia. 

Aku? Sudah muak dengan keadaan, sampai ada di titik 'Udah, stop, bisa ga orang di luar sana (yang udah kerja jalur orang dalam) gausah speak bahwa dirinya pernah berjuang dan merasa paling menderita.' 

Seperti kata lagu 'Pesawat Kertas'

Hidupku bagaikan pesawat kertas

Terbang dan pergi membawa impian

Sekuat tenaga dengan hembusan angin

Terus melaju terbang

Jangan bandingkan jarak terbangnya

Tapi bagaimana dan apa yang dilalui

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun