Mohon tunggu...
Education & Research ENVIHSA FKM UI 2016
Education & Research ENVIHSA FKM UI 2016 Mohon Tunggu... -

ENVIHSA (Environmental Health Students Association) merupakan Himpunan Mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Pada kepengurusan tahun 2016, Tim Education & Research dari ENVIHSA banyak mengeluarkan karya berupa tulisan dengan tujuan untuk mempeluas pengetahuan pembaca tentang isu seputar Kesehatan Lingkungan. Tim terdiri dari: Helistia Yuniarni (Team Leader); Clara Andyna (Deputy of Research); Dwi Nutfa Liani (Deputy of Education); Mirza Oktariani (Deputy of Internal); Fauzan Rachmatullah (Team Members of Research); Amanda Fauzea (Team Members of Research); Inas Fadhilah (Team Members of Education); dan Yosi Purnama Sari (Team Members of Education). Semoga tulisan-tulisan kami bermanfaat! :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Chemicals in Your Home

5 Mei 2016   15:19 Diperbarui: 27 Juni 2016   10:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Tim Education & Research, 5 Maret 2016

Pernahkah kamu merasakan iritasi pada hidung atau mata ketika memasuki gedung yang baru dicat? Atau merasakan pusing dan perih pada mata saat berada di ruangan yang baru dicat?

New-paint smell disebabkan oleh salah satu senyawa kimia dalam cat bernama VOCs (Volatile Organic Compounds) yang dapat menguap pada suhu kamar (20 – 25 derajat celcius). VOCs meliputi berbagai bahan kimia seperti Toluena, Styrene, Formaldehid, Vinyl Klorida, dan lain-lain. Bahan-bahan ini mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan dan menimbulkan risiko kesehatan. Banyak ahli mengemukakan bahwa zat tersebut hanya menguap ketika proses pengeringan selama beberapa hari. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa zat beracun ini terus menghasilkan gas (menguap) selama bertahun-tahun setelah tembok dicat.

VOC masuk ke dalam tubuh manusia melalui jalur pernafasan, kulit dan oral. Menurut The Environmental Protection Agency (EPA), VOC bisa menyebabkan sindrom yang disebut dengan Sick Building Syndrome. Sindrom tersebut akan menyerang penghuni rumah dengan gejala-gejala seperti pusing, mual hingga mudah lupa. Sedangkan apabila seseorang terpapar dengan VOC secara terus menerus, zat-zat kimia pada VOC yang terakumulasi dalam tubuh diduga dapat mengakibatkan dampak kesehatan yang kronik, seperti kanker yang disebabkan oleh akumulasi PCBs dan Vinyl klorida serta gangguan pada organ hingga sistem syaraf pusat yang disebabkan oleh Styrene, Toluene, dan Trikloroetilen. Bahkan wanita yang sedang hamil disarankan untuk tidak berada di dalam ruangan yang baru saja dicat selama 2x24 jam karena dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan.

Ada beberapa cara untuk mengurangi dan mencegah dampak merugikan dari VOC di dalam rumah, yaitu dengan cara:
1. Gunakan cat lateks/cat dengan pelarut berkadar VOC rendah. Perhatikan label pada kaleng cat yang akan dibeli untuk melihat kadar VOC pada catnya.
>250 gm/L: Sangat tinggi
100-249 gm/L: Tinggi
50-99 gm/L: Sedang
5-49 gm/L: Rendah
<5 gm/L: Sangat Rendah
2. Hindari kontak antara VOC dengan benzene (misalnya dari rokok) seminimal mungkin.
3. Perhatikan cara penggunaan, biasanya penggunaan cat memerlukan sirkulasi udara yang baik, maka pastikan jendela dan pintu terbuka. Kita juga bisa menggunakan masker saat mengecat tembok rumah.

Sumber:

• 1 
• 2 
• 3 
• 4 
• 5  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun