Jika kita maknai dari ayat di atas, maka tidak sepatutnya orang yang yakin (beriman), terlalu takut berlebihan menghadapi pandemi covid-19, pada dasarnya corona adalah makhluk Allah SWT sama seperti kita, yang kita perlukan ada kewaspadaan dan menjaga diri mengikuti anjuran para ahli kesehatan, tetapi jangan sampai rasa takut kepada corona melebihi takutnya kepada Sang Khalik.
Ramadhan telah membuka peluang kepada kita untuk berbenah  dan mengevaluasi diri, maka, saat ramadhan akan pergi meninggalkan kita, semoga tamu istimewa "ramadhan" ini meninggalkan kenangan indah berupa perubahan karakter dan perilaku kehidupan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Selamat jalan ramadhan, maafkan kami yang tidak bisa maksimal menjamumu, padahal kami menyadari keistimewaan hari-hari bersamamu.
Selamat berpisah ramadhan, doaku semoga masih ada waktu dan kesempatan menjamumu dengan maksimal ditahun yang akan datang tanpa pandemi, semoga kebersamaan kita ini di masa pandemi covid-19 ini adalah kenangan terindah yang tercatat di sisi-Nya, dan kami termasuk orang-orang yang mendapatkan predikat takwa.
oleh: Â Ahmad zain Sarnoto
Wallahu 'alam bishowah
Bekasi, 30 Ramadhan 1441 H/23 Mei 2020
(penulis adalah Dosen Tetap Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Direktur Lembaga Kajian Islam dan Psikologi (eLKIP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H