Malu sangat malu, malu atas beringasnya saudara-saudara kami yang ada di Yogyakarta! Malu karena saat ini sedang menikmati indahnya Yogyakarta! Tercoreng oleh mentalitas feodal kami....
Kami mungkin lupa, kalau ini bumi diciptakan untuk kedamaian... kami lupa kalau kekerasan bukan tujuan kami.... kami lupa, kalau kami berada di Jawa, yang menjunjung tinggi "kromo"...Â
Parang yang dipakai untuk menebang, ditenteng di emperan tokoh, arit yang dibawah ke ladang dipakai untuk menakuti orang... kami liar, kami buas, pantas untuk dicaci!!!!
Masih ada suara minor yang mencintai kedamaian. Itulah kami, aku dan sebagaian kecil dari saudara-saudara ku yang lain!! Dari hati yang dalam kami memohon maaf atas segala kekacauan ini!! Percayalah kami mencintai kedamaian!! Terimakasih dari kami yang masih mencintai kedamaian!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H