Dalam prakteknya, membuat organ babi dalam kondisi bebas patogen serta rendahnya resiko membawa patogen hewan babi yang dapat menginfeksi manusia lebih kecil dari pada menggunakan kera atau monyet. Kemudian disamping metabolisme babi yang mirip manusia, babi secara genetik juga dapat dimanipulasi untuk mengurangi resiko penolakan.
Pencangkokan organ babi ke manusia masih mengalami banyak kendala sehingga belum dapat digunakan sebagai operasi rutin. Diketahui bahwa salah satu di antara kendalanya adalah adanya alpha 1,3-galactose pada permukaan sel babi. Adanya senyawa ini membuat kegagalan pencangkokan jaringan atau organ babi ke tubuh manusia karena sel manusia mempunyai antibodi yang mampu mengusir senyawa tersebut.
Sistem penolakan ini dikenal dengan nama Hyperacute Rejection disingkat HAR. Tidaklah mengherankan apabila setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang pencangkokan organ selalu berupaya keras merancang strategi untuk dapat mengatasi HAR tersebut. Kita tentu berharap seluruh proses rekayasa genetika di bidang kedokteran ini berjalan lancar.
Transplantasi jantung babi, bukti kedigdayaan rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan bagian dari kerja ilmiah. Proses rekayasa genetika dilakukan untuk kepentingan kehidupan manusia. Seringkali juga rekayasa genetika dianggap tidak masuk akal dan seringkali dipertentangkan oleh beberapa kalangan.
Suka atau tidak suka, rekayasa genetika telah memberikan manfaat luar biasa bagi kehidupan manusia. Hal ini terjadi berkat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat. Walaupun, kita ketahui bersama bahwa tidak semua hasil rekayasa genetika berdampak positif.
Yang perlu dipahami oleh masyarakat luas adalah proses rekayasa genetika tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak hal yang harus dikorbankan. Termasuk nyawa seorang manusia. Ini tidak berarti rekayasa genetika sedang mengeksploitasi atau menganggap nyawa seseorang tidak berarti.
Apapun bentuk penelitian dan pengembangan selalu punya konsekuensi. Apalagi, kalau penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan tentu akan berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Jika gagal, maka kematianlah resiko yang paling mungkin terjadi.
Berkat ilmu pengetahuan dan teknologi, telah meminimalisasi dampak negatif dari proses rekayasa genetika. Para ilmuwan telah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisasi kesalahan (eror) selama proses rekayasa genetika. Tentu melalui riset yang  secara terus-menerus dilakukan, sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Keberhasilan rekayasa genetika pada jantung babi menunjukkan kedigdayaan dari proses ini. Ini adalah buah dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang setiap periode mengalami perkembangan. Keberhasilan tersebut mengubah paradigma manusia terhadap dunia riset. Sekian!
Sumber Bacaan:
1. AS Berhasil Cangkok Jantung Babi ke Manusia