Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PTM 100 Persen, Momentum Kebangkitan Pendidikan di Indonesia

12 Januari 2022   18:25 Diperbarui: 12 Januari 2022   18:29 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran tatap muka (PTM) disetiap daerah  mulai diberlakukan. Di beberapa daerah PTM berjalan 100% atau tidak terbatas. Tentu ini disambut baik oleh siswa dan para orang tua. Sekalipun masih dirunduh rasa was-was akibat gelombang baru virus Omicron.

Penerapan PTM 100% dimaknai sebagai kesiapan pemerintah dan masyarakat memasuki tahap new normal. Masyarakat Indonesia harus cepat beradaptasi dengan ketidakpastian sosial, akibat pandemi covid 19. Kita tidak mungkin terkurung dalam ruang pandemi covid 19 yang belum tahu kapan akan berakhir.

Sudah saatnya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid 19. Salah satunya adalah pelaksanaan PTM 100%. Sekalipun Kita tahu bersama bahwa keputusan untuk mepaksanakan PTM 100% tidak semuanya dapat diterima oleh orang tua siswa. Masih banyak orang tua yang merasa khawatir akan kesehatan dari anak-anak mereka.

Keputusan untuk menerapkan PTM 100% dinilai sangat beresiko. Sejauh ini masih ada kasus penyebaran virus Corona dengan suspect utama adalah para siswa. Dua sekolah di Jakarta Timur yang terpaksa menghentikan pelaksanaan PTM 100% akibat ada siswa yang terkena virus Corona. Kedua sekolah itu adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 71 Jakarta dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Malaka, Pondok Kopi. Kedua sekolah tersebut berlokasi di Kecamatan Duren Sawit.

Kondisi semacam inilah yang dikhawatirkan oleh orang tua siswa. Namun, pada sisi lain kita juga menginginkan agar dunia pendidikan tetap maksimal menjalankan fungsi dan tugasnya. Sebab, perlu kita akui bahwa pembelajaran daring yang diterapkan selama ini memang kurang efektif terutama di luar pulau Jawa.

Percepatan program vaksinasi untuk menopang pelaksanaan PTM 100%

Salah satu langkah untuk menopang pelaksanaan PTM 100% adalah program vaksinasi. Pelaksanaan program vaksin kepada siswa dan guru harus cepat dituntaskan. Sebab, sejauh ini terbukti bahwa program vaksinasi dapat menghambat perkembangan dan penyebaran virus Corona.

Berikut ini adalah beberapa manfaat vaksin Covid-19 yang perlu kita ketahui bersama:

1. Mencegah terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat

Dalam dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diunggah dalam laman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, dijelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 memang tidak membuat kita 100 persen kebal dari Covid-19. Tapi, vaksinasi Covid-19 akan mengurangi dampak yang ditimbulkan jika kita tertular Covid-19.

2. Melindungi orang lain

Vaksinasi Covid-19 bisa mencegah kita menyebarkan virus corona ke orang lain. Jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). 

Kekebalan kelompok merupakan situasi di mana sebagian besar masyarakat terlindung atau kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect), yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi.

3. Menghentikan penyebaran Covid-19

Pada dasarnya, vaksinasi diadakan bukan hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, tetapi juga dalam jangka panjang mengeliminasi atau bahkan memusnahkan penyakit itu sendiri. Tujuan vaksinasi ini kiranya juga disematkan untuk penyakit Covid-19 akibat virus corona.

4. Membantu melindungi generasi selanjutnya

Melansir Mayo Clinic, manfaat vaksin Covid-19 salah satunya adalah mencegah virus corona menyebar dan bereplikasi, yang memungkinkannya bemutasi dan mungkin menjadi lebih kebal terhadap vaksin. Dengan menurunkan laju infeksi Covid-19 dan memutus mata rantai pandemi Covid-19, kita pun dapat melindungi generasi selanjutnya dari penderitaan panjang terinfeksi penyakit ini.

Sejauh ini pemerintah sedang mempercepat program vaksinasi di seluruh Indonesia. Kita tentu mengapresiasi kerja tenaga kesehatan yang turun lapangan untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Hal ini mestinya direspon secara baik oleh masyarakat.

Proses vaksinasi kepada siswa tentu tidak mudah. Banyak siswa yang ketakutan saat divaksin. Bahkan sampai sekarang masih ada siswa yang belum menerima vaksin sekalipun.

Program vaksinasi yang diberikan kepada siswa (sumber: merdeka.com)
Program vaksinasi yang diberikan kepada siswa (sumber: merdeka.com)

Butuh kerjasama antara  orang tua dan petugas vaksin. Orang tua diwajibkan untuk mengantarkan siswa ke tempat vaksinisasi. Kerjasama seperti ini memudahkan proses vaksinasi berjalan lancar agar memenuhi target pemerintah.

Penulis menyarankan agar orang tua lebih berperan aktif dalam program vaksinasi. Begitu pun demikian dengan petugas vaksin yang seharusnya selalu jemput bola. Berkunjung ke sekolah,  RT /RW, bahkan ke rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi kepada anak-anak.

Pemerintah memberikan tindakan tegas kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Masih banyak oknum yang memberikan informasi hoax kepada calon penerima vaksin. Bahkan, mereka mengajak agar masyarakat tidak mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Bagi penulis, program vaksinasi merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh masyarakat. Terkecuali alasan medis, semua warga negara Indonesia wajib mengikutinya. Tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk menghindari program vaksinasi.

Jika program vaksinasi berjalan maksimal terutama kepada siswa, maka akan berdampak pada kualitas pelaksanaan PTM 100%. Sebab, program vaksinasi yang diberikan kepada siswa saat ini belum merata dan semua, sehingga masih ada kasus penyebaran virus Corona di sekolah-sekolah. Inilah PR terbesar bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan PTM 100%.

Momentum kebangkitan pendidikan di Indonesia

Pelaksanaan PTM 100% sebagai momentum kebangkitan dunia pendidikan di Indonesia. Dunia pendidikan di Indonesia seperti mati suri selama pandemi covid 19. Bahkan bagi pemerintah, selama pandemi covid pendidikan Indonesia masuk dalam kategori learning loss. 

Learning loss adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu. Pemerintah menyadari proses pembelajaran selama masa pandemi covid 19 mengalami kemunduran. Sebab proses pembelajaran berlangsung secara daring masih jauh dari harapan.

Pelaksanaan PTM 100% merupakan arah baru untuk menata proses pembelajaran yang lebih baik. Maka dari itu, sekolah harus benar-benar menyiapkan secara baik pelaksanaan pembelajaran. Termasuk menerapkan model dan metode pembelajaran yang sesuai.

Di Tahun 2022 ini, ada beberapa agenda baru yang akan dilaksanakan di dunia pendidikan Indonesia. Salah satu agenda besar dunia pendidikan Indonesia adalah melaksanakan program Merdeka belajar. Merdeka belajar dalam arti sekolah, guru-guru, dan muridnya, mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. 

Konsekuensinya, guru sangat dianjurkan untuk tidak bersikap monoton dan berorientasi pada guru saja. Proses pembelajaran bersifat student center. Siswa menjadi sentral utama dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi semacam ini guru bertindak sebagai fasilitator untuk untuk menjembatani seluruh gagasan yang diutarakan oleh siswa.

Agenda besar lain yang harus dilaksanakan di Tahun 2022 ini adalah penerapan kurikulum prototipe. Target dan tujuan kebijakan kurikulum ini adalah untuk mendorong perbaikan kualitas proses dan hasil belajar, fokus utamanya yaitu pada pembelajaran. 

Kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Sehingga, para siswa SMA bisa menekuni mata pelajaran sesuai minatnya secara lebih fleksibel.

Tak dapat dipungkiri bahwa kedua agenda tersebut merupakan pondasi kebangkitan dunia pendidikan di Indonesia. Dunia pendidikan harus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dunia pendidikan tidak boleh stagnan. Apalagi, memiliki kecenderungan bertahan pada status quo.

Untuk memenuhi tuntutan 2 agenda besar tersebut, proses pembelajaran harus berjalan secara tatap muka. Sebaik-baiknya proses pembelajaran daring, akan lebih baik proses pembelajaran berlangsung tatap muka. Pembelajaran daring hanya sebagai alternatif terburuk, bila negara mengalami kondisi yang tidak memungkinkan seperti diterpa pandemi covid 19.

Kita tentu mengharapkan agar para pendidik memanfaatkan momentum PTM 100% secara baik. Menyiapkan metode dan model pembelajaran yang sesuai berdasarkan karakteristik materi yang akan diajarkan. Memanfaatkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk kepentingan kemajuan dunia pendidikan.

Pembelajaran harus berlangsung secara efektif dan efisien. Meningkatkan seluruh potensi yang dimiliki siswa untuk mencapai target program Merdeka belajar. Termasuk menekankan pembelajaran pada pengembangan karakter siswa. Itu momentum kebangkitan dunia pendidikan di Indonesia. Semoga!

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe

(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)

Daftar Bacaan:


1. PTM 100 Persen di Dua Sekolah di Jaktim Dihentikan karena Siswa Terpapar Covid-19
2. 4 Manfaat Vaksin Covid-19 yang Perlu Dipahami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun