Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Tagline Politik: Tante Nela Paris, Mandulkah?

11 Januari 2022   20:21 Diperbarui: 11 Januari 2022   20:37 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marianus Sae mantan Bupati Ngada (sumber: tagar.id)

Sekalipun perlu akui bahwa masih ada kekurangan sana-sini. Secara menyeluruh kinerja kerja dari kepemimpinan Marianus Sae telah berhasil mengeluarkan Kabupaten Ngada keluar dari daerah tertinggal. Ini adalah capaian yang spektakuler dari seorang yang bernama Marianus Sae.

Kecintaan masyarakat yang ada terhadap sosok Marianus Sae tak pernah lutur. Sosok yang kontroversi ini, masih tetap mendapatkan tempat di hati masyarakat terutama masyarakat Kabupaten Ngada. Kala itu, sosok Marianus Sae diyakini akan memenangkan pertarungan pilgub NTT bila tidak tersandung kasus penyuapan.

Namanya pernah menjadi perhatian publik ketika terjadi insiden pemblokiran bandara Turelelo Bajawa. Tidak tanggung-tanggung Marianus Sae memerintahkan seluruh Satpol PP untuk memblokir bandara. Kasus ini menjadi perbincangan publik, bukan hanya di kalangan masyarakat Kabupaten Ngada namun juga seluruh masyarakat Indonesia.

Marianus Sae dibenci sekaligus dicintai. Inilah realitas sistem politik kita, yang dalam waktu bersamaan menghasilkan pemimpin  yang dicintai rakyat, namun pada aspek lain bermasalah secara hukum. Tentu kali ini penulis tidak akan membahas sistem pemilu seperti yang dimaksud.

Setelah Marianus meletakkan jabatannya karena tersandung kasus penyuapan, yang selanjutya diganti oleh wakilnya Paulus Soli Woa. Pada prinsipnya hanya melanjutkan program kerja yang sudah dicanangkan bersama. Sekalipun demikian nama besar Marianus Sae, tetap mendapat tempat dihati masyarakat Kabupaten Ngada.

Berlanjut ke masa kepemimpinan berikutnya yaitu Bupati Andreas Paru dengan tagline politik "Tante Nela Paris". Sebuah akronim dari tani, ternak, nelayan dan pariwisata. Sampai saat ini, masa kepemimpinan Andreas Paru dan Raymundus Bena berjalan hampir 1 tahun.

Potret pasangan Andreas Pare dan raymundus Bena mengusung tagline Tante Nela Paris (sumber: floresfiles.com)
Potret pasangan Andreas Pare dan raymundus Bena mengusung tagline Tante Nela Paris (sumber: floresfiles.com)

Fokus kerja pasangan Andreas Paru dan Raymundus Bena adalah meningkatkan sektor pertanian, peternakan, nelayan dan pariwisata. Setahun sudah program ini dicanangkan namun belum ada satu pun yang dikerjakan. Indikatornya sederhana yaitu masyarakat belum merasakan program kerja dari kepemipinan saat ini.

Satu tahun kepemimpinan, auto pilot

Satu tahun kepemimpinan Andreas Paru (AP) dan Rayumundus Bena (RB) seperti auto pilot. Hampir setahun ini Kabupaten Ngada seperti kehilangan seorang pemimpin. Pemimpin yang selalu hadir bersama masyarakat. Dengan sadar masyarakat akan membandingkan kepemimpinan sekarang dengan sebelumnya.

Kehadiran bupati di tengah masyarakat sangat diimpikan hampir semua kalangan. Secara psikologi politik, kehadiran seorang pemimpin menciptakan relasi emosional yang intens dengan masyarakat. Suka atau tidak, masyarakat menginginkan moment kehangatan antara pemimpin dalam hal ini bupati dengan masyarakat.

Penulis tentu tidak mengharapkan bahwa setiap pemimpin harus sama persis. Sebab, tidak ada pemimpin yang memiliki karakter, watak, maupun strategi politik yang sama. Akan tetapi, apapun alasannya, semua demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Penulis menilai kebijakan Bupati Ngada sampai saat belum terasa. Bahkan belum ada satu pun kebijakan stretegis yang dilasanakan. Selama pandemi covid 19, bupati hanya menjalankan seluruh kebijakan pusat. Terutama dalam hal pengendalian penyebaran pandemi covid 19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun