Perjalanan ini terasa komplit karena bisa melewati persawahan, pesisir pantai dan perbukitan. Sebelum sampai ke Wae Rebo, kita sudah bisa menikmati panorama alam yang indah. Ini seperti bonus bila kita berkunjung ke Wae Rebo.
Setelah itu, perjalanan kami dilanjutkan sampai pada pos pertama pendakian. Disana, kami disambut oleh orang tua yang bertugas menjaga kendaraan bila kita hendak melakukan pendakian. Kami diminta untuk membayar biaya parkir sebesar Rp20.000 per 1 unit motor.
Pepohonan yang rimbun akan menemani pendakian (perjalanan) kami. Tidak lupa kami menyewa tongkat untuk digunakan saat perjalanan. Perjalanan langsung disambut dengan medan yang menanjak.
100 meter perjalanan saya mulai merasa kelelahan. Mengikuti ritme perjalanan yang cepat dari saudara-saudara, membuat saya merasa tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan. Namun saya mengubah ritme perjalanan dengan perlahan sambil mengambil foto.
Suasana perjalanan seketika berubah menjadi sangat menyenangkan. Ditemani bunyian burung dan desiran angin sepoi-sepoi menambah energi perjalanan. Dalam perjalanan kami menemukan setidaknya 6 titik air terjun yang indah.
Perjalan kami menempu jarak kira-kira 6 km menuju puncak Wae Rebo. Berjalan kaki dengan waktu tempuh kira-kira 2 jam lebih. Kami langsung disambut oleh tokoh masyarakat yang bertugas saat itu.
Kami langsung diarahkan ke rumah utama (mbaru gendang) untuk ritual adat penerimaan tamu. Disitu kami memberikan sejumlah uang yang dalam bahasa setempat sebagai seng wae lu'u. Kami juga diberitahu biaya masuk ke Wae Rebo saat itu juga. Untuk wisatawan yang mau nginap harus membayar Rp350.000 per kepala. Sedangkan untuk wisatawan yang tidak menginap harus membayar Rp250.000.