Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Resolusi 2022, antara Bualan dan Harapan

1 Januari 2022   00:00 Diperbarui: 1 Januari 2022   09:52 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resolusi Tahun Baru 2022.| Sumber: pexels.com/Towfiqu barbhuiya via Kompas.com

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe

(Penulis, Konsultan Skripsi, dan Dosen)

Tahun 2021 telah dilewati oleh masing-masing kita. Banyak hal yang kita rasakan dan kita alami selama tahun 2021. Dalam kurun waktu tersebut ada suka dan ada duka. Tidak semua yang kita lalui berjalan mulus sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Kita patut mensyukuri seluruh keberhasilan pencapaian kita di tahun 2021. Kita juga tidak perlu kecewa terhadap segala bentuk kegagalan. Keberhasilan maupun kegagalan di tahun 2021, menjadi bahan refleksi dan evaluasi perjalanan hidup di tahun 2022.

Hidup adalah peristiwa dan perjalanan manusia selama masih ada di bumi. Perjalanan manusia yang selalu dinamis dan dan dipenuhi pasang-surut kehidupan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya sebagai manusia kita terus belajar untuk menatap masa depan yang lebih baik.

Hidup sebagamana memiliki rencana beserta target yang jelas serta terukur. Sekalipun ada pepatah "manusia boleh merencanakan namun Tuhan yang menentukan". Tidak berarti manusia kehilangan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Ilustrasi tahun 2022 (sumber: liputan6.com)
Ilustrasi tahun 2022 (sumber: liputan6.com)

Masing-masing kita tentu punya harapan terutama untuk jalanan hidup pada tahun 2022. Harapan itu itu kita padukan dalam resolusi 2022. Resolusi merupakan keputusan dan kebulatan hati yang kita ambil untuk menyambut tahun 2022.

Tidak ada salahnya jika resolusi 2022 yang kita tetap merupakan juga resolusi 2021 yang belum tercapai. Sebab, tidak ada standar baku bagi setiap individu untuk menetapkan resolusi yang ingin dicapainya. Setiap orang konsep sendiri tentang resolusi dan punya cara sendiri untuk mewujudkan resolusi tersebut.

Resolusi bukan sekadar bicara materi, jabatan atau urusan duniawi. Lebih luas dari itu, resolusi mencakupi pokok-pokok kebaikan yang ada dalam kehidupan manusia. Resolusi 2022 bisa saja mencakupi perilaku, tutur kata maupun pola pikir yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Resolusi ibarat pendakian menuju suasana tempat yang indah (sumber: dokumen pribadi)
Resolusi ibarat pendakian menuju suasana tempat yang indah (sumber: dokumen pribadi)

Resolusi itu Harapan Bukan Bualan!

Resolusi adalah target yang ingin dicapai selama satu tahun berjalan. Keputusan yang akan dicapai dalam hidup selama tahun 2022 ini adalah resolusi. Resolusi adalah harapan bukan bualan atau sekadar omong kosong belaka.

Jika resolusi adalah harapan maka seyogyanya ada cara untuk mencapainya. Harapan tanpa capaian sama dengan bualan. Harapan butuh tindakan nyata dari setiap orang yang memiliki resolusi tahun yang baru.

Berikut ini ini beberapa pokok pikiran yang membedakan resolusi sebagai harapan dan resolusi sebagai bualan. Resolusi sebagai harapan memiliki beberapa corak sebagai berikut:

1. Resolusi yang berpedoman pada skala prioritas kehidupan

Resolusi yang dibuat harus berpedomaan prioritas hidup. Mana yang harus didahulukan dan diutamakan dalam hidup. Rencana hidup mana yang harus dicapai terlebih dahulu. Hal ini agar kita fokus dalam bekerja untuk memenuhi resolusi yang sudah ditetapkan.

Resolusi yang kita buat harus mempertimbangkan aspek penting atau tidak. Resolusi yang ditetapkan sekiranya dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, sebelum membuat resolusi, kita harus mempertimbangkan dari aspek manfaat dan urgensi.

Sebagai mahasiwa tingkat akhir, salah satu resolusi yang tepat adalah menyelesaikan perkuliahan/ wisuda (sumber: hipwee.com)
Sebagai mahasiwa tingkat akhir, salah satu resolusi yang tepat adalah menyelesaikan perkuliahan/ wisuda (sumber: hipwee.com)
Resolusi bukan asal keinginan hidup tanpa pertimbangan. Resolusi adalah buah pikiran rasional dengan segala pertimbangan yang komperhensif. Jika tidak demikian maka resolusi akan hanya sekadar omong kosong tanpa ada hasil.

Skala prioritas adalah keadaan di mana kita menentukan urgensi dari kebutuhan atau pekerjaan yang harus kamu dahulukan. Cara ini dianggap efektif untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang dihadapi. Termasuk menyelesaikan target yang ditetapkan dalam resolusi kita.

Dwight D. Eisenhower, mantan Presiden Amerika serikat sempat membuat skala prioritas yang hingga kini dikenal banyak oleh masyarakat dengan nama matriks Eisenhower. Berikut kuadran skala prioritas menurut matriks Eisenhower:

1. Penting dan mendesak

Kuadran ini berisi tentang hal-hal penting dan mendesak yang harus dilakukan lebih dulu sebab berpengaruh bagi kehidupan dan karier. Bila suatu pekerjaan tidak dapat ditunda dan harus selesai hari itu juga maka lakukan dahulu pekerjaan itu. Sebagai contoh resolusi mahasiswa tingkat akhir yaitu mengerjakan tugas akhir bersifat penting dan mendesak.

2. Penting tapi tidak mendesak  

Kegiatan di kuadran dua ini bersifat jangka panjang dan bisa kita lakukan di waktu senggang. Meski begitu, kita harus membuat jadwal khusus sebaik mungkin agar kegiatan ini dapat berjalan dengan efektif. 

Contoh resolusi untuk menurunkan berat badan dengan berolahraga secara rutin. Olahraga penting bagi penurunan lemak namun tidak mendesak. Walaupun begitu, kegiatan ini perlu dijadwalkan agar realistis untuk dilakukan.

3. Mendesak tetapi tidak penting

Tugas-tugas ini bersifat kurang penting bagi kita namun mendesak. Contoh resolusi membelikan anak sebuah handphone untuk pembelajaran daring. Kebutuhan yang sangat mendesak di tengah pandemi covid-19, namun tidaklah begitu penting karena bisa menggunakan handphone milik orangtua.

4. Tidak mendesak dan tidak penting

Kata kunci dari kuadran keempat ini yaitu menghindari untuk melakukannya, sebab skala prioritas dari kegiatan ini hampir tidak ada sama sekali. Artinya kegiatan ini tidak berkontribusi terhadap produktivitas, bahkan bisa jadi menghambat bila terus dilakukan. Contoh resolusi membelikan paket game PlayStation untuk anak.

2. Resolusi harus realistis dan rasional

Resolusi yang ditetapkan harus realistis. Resolusi yang ditetapkan disesuaikan dengan kebutuhan hidup. Resolusi yang realistis disesuaikan dengan kemampuan kita untuk mencapai apa yang sudah direncanakan. Jika tidak realistis dengan apa yang kita miliki tentu akan sulit untuk mencapai target pokok-pokok resolusi yang sudah ditetapkan.

Resolusi yang realistis tidak membatasi ruang gerak kreativitas manusia. Resolusi yang realistis mengarahkan seseorang untuk berpikir tentang kemampuan dan kekurangan yang dimilikinya. Merefleksikan seluruh potensi diri yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai dan memenuhi seluruh resolusi yang ditetapkan.

Realistis tidak sama dengan pasrah terhadap keadaan. Realistis memfokuskan pada perolehan hasil yang bisa dicapai oleh setiap individu. Apa artinya jika resolusi yang ditetapkan tidak bisa dilaksanakan karena ketidakmampuan kita.

Selain realistis, resolusi yang ditetapkan harus rasional. Resolusi yang ditetapkan dapat dilaksanakan oleh masing-masing individu. Rasional dalam arti bahwa resolusi yang ditetapkan dapat diterima dengan akal sehat.

Resolusi yang ditetapkan adalah segala keputusan yang sekiranya dapat dilaksanakan. Sebab, resolusi bukan karya imajinasi yang tidak bisa tercapai. Resolusi merupakan catatan pekerjaan rumah bagi setiap individu yang ingin menuntaskannya.

Resolusi yang ditetapkan harus dapat dipertanggungjawabkan dalam setiap tindakan seseorang. Pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan melalui aksi nyata untuk memenuhi resolusi yang telah dibuat. Setelah ada resolusi langkah selanjutnya adalah menciptakan strategi untuk mewujudkan setiap resolusi yang ada.

Resolusi seperti modal awal bagi setiap individu yang mau tumbuh dan berkembang. Jika tidak ada aksi nyata maka resolusi yang sudah ditetapkan akan sia-sia. Resolusi adalah mimpi yang diwujudkan dalam aksi nyata, tidak sekadar menghiasi  tidur malam. Sekian!

Selamat tahun baru 2022 untuk kompasioner. Salam hangat dari saya sekeluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun