Gelombang damai dan sukacita natal tidak mesti hanya dirasakan oleh orang Katolik. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kedamaian bagi orang lain. Perbuatan baik kita kepada tetangga merupakan karya kasih Allah yang konkrit dalam diri kita.
Pertama kali menerima kabar tentang kelahiran Yesus adalah para Gembala. Pada saat itu gembala adalah tetangga terdekat ketika Yesus dilahirkan di kandang domba. Kabar sukacita tentang kelahiran Yesus kepada gembala langsung oleh malaikat Gabriel.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. (Bdk. Lukas 2:10-11)
Bukan kepada raja atau masyarakat kelas menengah ke atas yang menerima kabar gembira tentang kelahiran Yesus. Para Gembala diberi kesempatan pertama kali menerima kabar gembira tentang kelahiran Yesus. Dalam kesederhanaan tersebutlah para gembala bersukacita atas kelahiran Kristus.
Dalam konteks hari ini, tetangga harusnya menjadi orang pertama yang mendapatkan damai dan sukacita Natal dari umat Kristiani. Damai dan sukacita Natal yang mengantarkan pada satu gerakan Persaudaraan untuk meningkatkan toleransi. Toleransi inilah yang dimulai dari tetangga kita yang terdekat. Sekian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H