Oleh. Eduardus Fromotius Lebe
(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)
Tema Natal nasional Tahun 2021 yang dipilih oleh PGI dan KWI adalah "Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan". Tema Natal kali ini ini bersumber dari ayat Alkitab 1 Petrus 1 : 22. Ayat tersebut berbunyi:Â
"Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu."
Penulis mencoba menguraikan beberapa pokok pikiran mengenai tema Natal 2021 dari perspektif agama Katolik. Sebagai penganut agama Katolik, penulis merasa tertarik dengan tema Natal tersebut. Tema tersebut merefleksikan cara hidup orang Katolik dalam kehidupan bersama sebagai saudara seiman maupun saudara yang bukan seiman.
Otoritas Gereja memilih tema tersebut agar anggota Gereja kembali pada hakikat panggilan yang sesungguhnya. Gereja sejatinya dipanggil untuk menyelamatkan dunia melalui gerakan yang dapat menjaga persaudaraan. Inilah yang coba dipahami oleh otoritas Gereja dalam menentukan tema Natal nasional 2021.
Tema Natal harus diaplikasikan dalam kehidupan keseharian umat Katolik. Bukan hanya sekedar simbol yang menghiasi latar mimbar tanpa aksi. Tema Natal menjadi pijakan refleksi bagi umat Katolik untuk melaksanakan karya keselamatan di dunia.
Dari tema Natal nasional 2021, setidaknya ada tiga pokok pikiran besar yang dapat diuraikan. Tiga pokok pikiran tersebut merupakan penghayatan sekaligus panggilan iman orang Katolik. Tentunya berakar dan bersumber dari Yesus Kristus.
1. "Cinta Kasih" merupakan hukum paling utama (golden  rule) dalam ajaran Yesus Kristus
Inti dari pengajaran Yesus Kristus adalah agar manusia saling mengasihi satu dengan yang lain. Relasi cinta kasih tidak bisa terbatas hanya pada kelompok dan golongan. Relasi cinta kasih melampaui akal pikiran manusia dan berpedoman pada ajaran Kristus yang bersumber dari kitab suci.