Dalam fisika, bahasa bukan tujuan pembelajaran namun tetap menjadi elemen utama dalam mendukung pembelajaran. Salah satu tujuan siswa mempelajari fisika adalah menumbuhkan kemampuan keterampilan proses sains (KPS).Â
Dari beberapa indikator keterampilan proses sains tersebut, salah satu indikator yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan "mengkomunikasikan". Dengan demikian peran bahasa menjadi sangat penting dalam pembelajaran fisika.
Kemampuan berkomunikasi secara baik sangat dipengaruhi oleh bahasa yang digunakan. Sama halnya seperti saat siswa melakukan presentasi mengenai hasil eksperimen, siswa harus meyampaikan hasil tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami oleh teman-temannya. Pada saat presentasi tentu bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan.
Akan tetapi, siswa juga dapat menggunakan bahasa tulisan saat menginterpretasi hasil eksperimen. Hasil eksperimen tersebut dideskripsikan dalam bentuk kalimat yang mudah dipahami.Â
Tidak harus selalu menggunakan deskripsi berupa kata-kata atau kalimat. Siswa juga dapat menggunakan bagan, grafik, dan lain sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan kemampuan komunikasi dalam keterampilan proses sains.
Bahasa dalam pembelajaran fisika juga digunakan saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Dalam kaitannya dengan manajemen kelas, komunikasi menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana kelas yang ilmiah. Hal ini senada dengan pokok-pokok pikiran arah pembelajaran sains di abad modern atau abad 21.
Pokok pikiran arah pembelajaran sains di abad 21 menempatkan komunikasi sebagai elemen penting dalam proses pembelajaran sains termasuk fisika.Â
Namun, bagi penulis hal itu berkaitan langsung dengan manajemen kelas bukan bagian dari tujuan pembelajaran itu sendiri. Tujuannya agar ilmu yang dipelajari tersebut dapat dikomunikasikan secara baik sehingga dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat umum.
Dalam mempelajari fisika, bahasa sangat mempengaruhi konsep dasar fisika itu sendiri. Salah menempatkan bahasa, bisa salah memahami konsep fisika.Â
Salah memahami konsep fisika itu tentu berakibat fatal. Sebab, tujuan utama siswa mempelajari fisika ialah agar siswa memahami konsep fisika secara secara komprehensif.
Perlu diakui bahwa kesalahan bahasa dalam nenjelaskan konsep fisika mempengaruhi siswa memahami materi fisika tersebut.Â