Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Internalisasi Nilai-nilai Perjuangan pada Generasi Milenial

11 November 2021   07:00 Diperbarui: 21 Desember 2021   15:02 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan para pahlawan terdahulu sudah sampai pada titik puncak meraih kemerdekaan. Banyak korban jiwa berjatuhan selama periode perjuangan tersebut. Hanya demi merebut kembali negara republik Indonesia yang kita cintai ini.

Perjuangannya merebutkan telah usai, namun tugas kita melanjutkan perjuangan untuk mengisi kemerdekaan. Tantangan dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan juga cukup berat. Sebab, pola persaingan dalam konteks kekinian sangatlah berbeda dengan masa lalu yang dihadapi oleh para pahlawan kita.

Tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial di era modern beragam serta multidimensi. Setiap tantangan memiliki cara sendiri untuk mengantisipasi nya. Oleh karena itu, generasi milenial harus digembleng secara baik dan benar. Sebab, generasi milenial adalah pahlawan untuk Indonesia di masa depan.

Sekali pun tantangannya berbeda namun nilai-nilai perjuangan pahlawan di masa lalu harus dimiliki oleh generasi milenial. Internalisasi nilai-nilai perjuangan dalam setiap pribadi generasi milenial adalah suatu hal yang mutlak. Sebab, nilai-nilai perjuangan tersebut yang mengantarkan Indonesia pada pintu gerbang kemerdekaan.

Bung Karno sebagai salah satu The Founding Fathers kita telah memberikan pesan bahwa: "jangan sekali-kali melupakan sejarah". Ini bukan sekedar ajakan belajar sejarah untuk mengenal tokoh-tokoh perjuangan di masa lalu. Lebih dari itu, Bung Karno hendak mengajak kita untuk memahami nilai-nilai sejarah dan menginternalisasi dalam setiap perjuangan kita untuk mengisi kemerdekaan ini.

Generasi milenial adalah harapan bangsa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Kekuatan kaum milenial sebenarnya sudah diprediksi jauh-jauh hari oleh Bung Karno. Ucapan Bung Karno yang terkenal adalah "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia".

Bung Karno tahu potensi kaum muda dalam melakukan gerakan. Kekuatan nya jauh lebih dahsyat dari pada orang tua. Potensi anak muda atau dalam konteks kekinian adalah generasi milenial harus diprioritaskan paling utama. Ditangan generasi milenial kita titipkan negara yang tercinta ini.

Oleh karena itu, perjuangan generasi milenial dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan harus memiliki jiwa pejuang layaknya para pahlawan terdahulu. Berikut ini beberapa nilai perjuangan yang harus dimiliki oleh generasi milenial sekarang.

1. Semangat nasionalisme

Perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan RI dilandasi pada rasa nasionalisme yang tinggi. Jiwa nasionalisme tersebut mendorong para pejuang kala itu bersatu, membentuk kekuatan mengusir penjajah dari Indonesia. Nasionalisme menumbuhkan sikap gotong royong diantara para pejuang.

Semangat nasionalisme ini harus tumbuh dan berkembang di dalam jiwa generasi milenial. Perjuangan generasi milenial harus dilandasi pada rasa cinta tanah air. Sehingga, seluruh potensi yang dimiliki kaum milenial digunakan untuk pembangunan nasional.

Perjuangan generasi milenial tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kerjasama antara elemen akan membentuk kekuatan dalam mengahadapi globalisasi yang semakin hari semakin tak terkendali. Kerjasama generasi milenial yang kuat tersebut sebagai tameng untuk membentengi terjadinya disintegrasi bangsa.

Perjuangan generasi milenial sekarang bukan lagi melawan penjajah. Perjuangan generasi milenial sekarang ini adalah melawan para koruptor, kaum separatis, kaum intoleran, dan lain sebagainya. Perjuangan generasi milenial sekarang adalah belajar menguasai teknologi agar bisa dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi nasional.

Penguasaan teknologi adalah hal penting dalam mengisi kemerdekaan. Sebab, arah persaingan bangsa-bangsa di masa yang akan datang berorentasi pada perkembangan teknologi. Perang teknologi, itulah yang harus dipersiapkan oleh generasi milenial Indonesia.

2. Kegigihan dan keuletan

Kegigihan dan keuletan para pahlawan zaman dahulu berhasil mengusir penjajah dari tanah air. Keteguhan dalam perjuangan merupakan prinsip utama dalam perjuangan. Keteguhan memegang prinsip dan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia.

Generasi milenial harus gigih dan ulet. Generasi milenial tidak mengenal kata putus asa, patah semangat dan lain sebagainya. Optimisme harus selalu ada dalam diri generasi milenial. Optimisme dalam perjuangan akan meningkatkan semangat yang luar biasa.

Militansi generasi milenial ditunjukkan lewat sikap kegigihan dan keuletan. Generasi milenial yang berani melawan segala bentuk ketidakadilan. Siap mencari mencari solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah hidup. Tahan terhadap ejekan, cemoohan serta bertahan dalam setiap cobaan. Itulah sikap generasi milenial yang kita butuhkan.

3. Menciptakan strategi

Tanpa strategi dalam perjuangan, belum tentu hari ini kita menikmati kemerdekaan. Strategi yang tepat dalam perjuangan mutlak dibutuhkan. Dari sejarah, kita dapat mengetahui bagaimana strategi yang digunakan oleh para pendiri bangsa ini. 

Berjuang tanpa strategi adalah sia-sia. Generasi milenial harus mampu menciptakan strategi di bidang kerjanya masing-masing. Sebab, kita bisa menjadi pahlawan di bidang profesi kita masing-masing. 

Strategi disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi. Strategi yang tepat akan menyelesaikan masalah dengan mudah dan cepat. Tidak berlarut-larut dalam masalah atau putus asa karena masalah. Menghadapi masalah dengan bijaksana sesuai dengan strategi yang digunakan.

4. Berjuang sampai pada titik penghabisan

Para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan, tidak berhenti ditengah jalan. Berjuang dan terus berjuang sampai pada titik penghabisan. Artinya, berjuang sampai apa yang diperjuangkan tersebut berhasil diperoleh. Perjuangan para pahlawan kita adalah agar Indonesia merdeka dari para penjajah.

Nilai perjuangan ini hendaknya dimiliki oleh generasi milenial. Berjuang sampai tuntas seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, target perjuangan harus jelas dan terukur. Hal ini agar perjuangan generasi milenial fokus pada tujuan yang telah ditetapkan.

Generasi milenial tidak mudah terpengaruh oleh tekanan yang datang dari luar. Tekanan yang sekiranya dapat menghambat sebuah perjuangan. Sehingga, pejuang yang dilakukan generasi milenial memperoleh hasil yang maksimal. Jika tekanan tersebut mengganggu sebuah perjuangan maka perlu dilakukan antisipasi dengan cermat dan tepat.

Dalam berjuang tidak terkesan "hangat-hangat ta'i ayam". Tidak hanya semangat diawal namun, namun mulai kehilangan semangat dipertengahan jalan. Kaum milenial harus memiliki prinsip perjuangan yang utuh, menyeluruh dan tujuan.

5. Kesabaran dan kesetiaan

Perjuangan membutuhkan kesabaran dan kesetiaan. Dalam setiap perjuangan pasti ada tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, kesabaran dan perjuangan mutlak dimiliki oleh setiap individu. Sama halnya juga dengan perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan terdahulu. Perjuangan yang membutuhkan pengorbanan sehingga menguji kesabaran dan kesetiaan.

Bayangkan saja jika pahlawan kita terdahulu tidak sabar dan setia? Mungkin sampai hari ini kita belum merdeka. Sabar dalam menghadapi tantangan, setia pada nilai-nilai perjuangan. Perjuangan tidak mudah tergadaikan oleh apa hal apapun. Perjuangan murni karena rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.

Tantangan generasi milenial adalah kesabaran dan kesetiaan. Banyak kita jumpai generasi milenial yang tidak sabar dalam menghadapi tantangan. Cepat putus asa dan selalu menghindari setiap tantangan dalam hidup.

Generasi milenial yang setia dalam menjalani tugas dan profesinya masing-masing. Tentu kesetiaan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran dalam setiap perjuangan.  

Para pembaca Kompasiana yang budiman, generasi milenial harapan bangsa. Perjuangan mereka penting untuk keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang. Semoga kelak Indonesia, ditangan milenial semakin maju, makmur dan sejahtera. Sekian.

Mengeruda, 11 November 2021

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe
(Penulis,Konsultan Skripsi dan Dosen)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun