Penulis menangkap kesan yang begitu mendalam atas jawaban tersebut. Setidaknya ada beberapa syarat yang bisa saya uraikan sebagai berikut:
1. Totalitas mencintai anak Â
Orang tua mana yang tidak mencintai anak-anak nya. Apa pun akan dilakukan orang tua untuk kebahagiaan anak-anak. Cinta orang tua terhadap anak-anak nya tanpa batas waktu, tanpa harap imbalan.Â
Beberapa kesempatan penulis pernah mengajak diskusi dengan orang tua untuk tinggal bersama. Semakin banyak bujuk rayu, semakin banyak pula alasan untuk menolak. Tentu penulis tahu bahwa satu alasan sebenarnya yang ingin mereka sampaikan yaitu agar tidak merepotkan.Â
Salah satu cara orang tua mencintai anak nya adalah dengan tidak menjadi beban. Seperti yang dilakukan oleh orang tua penulis. Bagi penulis, merawat orang tua bukanlah beban. Namun mendengar kata hati orang tua penting juga agar tidak membuatnya tertekan.Â
Apa bila dipaksakan tinggal bersama dan malah membuat orang tua tidak nyaman maka usaha tersebut akan sia-sia. Sebab tujuan kita adalah membuat orang tua bahagia. Â Pada suatu waktu penulis mengajak orang tua berlibur ke Jawa. Mengingat penulis bekerja sebagai guru dan dosen di tanah Jawa, tepat nya di Jawa Timur, Kediri. Orang tua pun sempat ikut bersama berlibur di Jawa.
Namun demikian, ternyata orang tua tidak nyaman karena alasan penyesuaian lingkungan yang berbeda. Ada saja yang dikomentari seperti tidak ada aktivitas fisik selama berada di Jawa. Orang tua menginginkan adanya aktivitas fisik seperti berkebun, dan lain sebagainya. Maklum orang desa, pinginnya bekerja yang berat-berat.
2. Tidak ingin menghambat tugas dan pekerjaan anak
Walaupun belum terjadi, orang tua penulis sudah memikirkan kehidupan di masa tua. Orang tua berharap agar kelak dimasa tua tidak meropotkan anak-anaknya. Pesannya sederhana bahwa kelak anak juga butuh persiapan ekonomi yang matang sebagai tanggung jawab terhadap keluarga dan anak-anak nya.
Bagi orang tua penulis, membiarkan anak bekerja di Jawa adalah suatu bentuk dukungan dalam menggapai cita-cita. Selalu merestui di mana saja anak tinggal dan bekerja. Tanpa menuntut tinggal bersama atau dekat dengan anak-anak.
Penulis kadang prihatin dengan keinginan orang tua yang tidak ingin membebani orang lain termasuk anaknya sendiri. Bagi orang tua penulis, karier anak harus diutamakan ketimbang memikirkan nasib orang tua. Itu tidak berarti penulis lupa dengan jasa orang tua. Keberhasilan kita dalam karier adalah hadia terbesar untuk orang tua kita.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!