Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Aku Pria, Aku Guru, Tak Boleh Jerawatan

31 Oktober 2021   15:10 Diperbarui: 31 Oktober 2021   15:23 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Merawat Wajah (sumber: liputan6.com)

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe

(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)


Pada saat kuliah S1, penulis mengambil jurusan pendidikan fisika di salah satu universitas swasta di kota Malang. Penulis kala itu bercita-cita menjadi seorang guru yang profesional. Tentu guru fisika karena yang dipilih adalah pendidikan Fisika. Jurusan yang lumayan sulit bagi sebagian orang. Namun karena latar belakang penulisan berasal dari jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) di  Sekolah Menengah Atas (SMA) maka tidak mengalami kendala yang berarti.

Pada saat perkuliahan "dasar-dasar pembelajaran" penulis dikejutkan dengan pernyataan salah satu dosen yaitu: pendidikan fisika masuk dalam rumpun ilmu sosial (social science). Maksudnya adalah mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, calon guru mestinya menguasai aspek relasional dengan sesama termasuk dalam hal penampilan. Pikiran penulis berubah seketika.

Pada saat penampilan tidak menjadi hal  utama yang dipikirkan. Asalkan kuliah dengan disiplin serta berpakaian rapi sudah cukup buat penulis. Bermodalkan parfum saja di tubuh sudah cukup untuk seorang mahasiswa kala itu. Pokoknya sesederhana itu lah pikiran penulis kala itu.

Lambat-laun pernyataan dosen tersebut membuka pikiran penulis. Banyak kajian akademis tentang penampilan yang dapat mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran. Penampilan guru baik busana (pakaian), tata rambut, wajah yang baik secara langsung dapat menarik perhatian siswa. Sederhana seperti itu. Tentu tujuan nya agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Bukan hanya gaya-gayaan.

Penulis mulai mengikuti berbagai saran agar selalu memperhatikan penampilan. Salah satu nya agar wajah tetap bersih, dengan kata lain mencari solusi untuk mengatasi jerawat. Maklumlah masih remaja kala itu sehingga wajah masih dipenuhi jerawat. Hal ini cukup mengganggu penampilan saat tampil di depan kelas untuk presentasi atau yang lainnya.

Namun kendala lain muncul, apakah boleh pria memakai sabun pembersih wajah atau apalah namanya? Ada kesan tabu dalam diri penulis, mengingat sebelumnya jarang menggunakan pembersih wajah yang berlebihan. Paling tinggi pembersih wajah yang sering nongol di iklan televisi. Itu pun tidak sering penulis pakai mengingat harga nya yang mahal. Kalau dihitung bisa cukup untuk beli makan 4 sampai 5 hari.

Sempat berpikir bahwa seorang pria tidak wajar jika memakai sabun pembersih wajah. Seperti halnya penulis mengganggap aneh bila pria memakai facial wash.  Tujuan facial wash adalah sabun pembersih wajah yang bertujuan untuk memurnikan, melembabkan, dan menenangkan kulit. Teksturnya krem, susu, gel, atau bahkan berair. Bagi penulis saat itu, hal semacam ini hanya boleh digunakan untuk wanita bukan untuk pria.

Namun penulis sendiri meyakini bahwasanya penampilan guru juga penting. Oleh karena saya meminta rekomendasi saudari saya mana kira-kira yang cocok untuk digunakan. Rekomendasi Belum keluar saya sudah jatuh hati dengan salah satu pembersih wajah yang mereka gunakan yaitu: face tonic. Pembersih wajah untuk perempuan.

Face toner adalah cairan berbahan dasar air dengan konsistensi seperti cuka yang mengandung bahan aktif untuk membantu mengatasi masalah-masalah tertentu di kulit wajah. Toner merupakan langkah kedua dalam proses pembersihan wajah. Bila digunakan dengan cara yang benar, toner bisa membantu menghilangkan kelebihan minyak pada wajah serta sel kulit mati yang mungkin saja masih menempel di wajah walaupun kamu sudah mencuci muka (halodoc.com, 04/09/2018). 

Pada saat itu penulis memakai karena ingin mencoba saja. Tidak ada literasi sebagai rujukan apakah layak untuk dipakai pria. Kata orang-orang sich modal nekad, kalau dapat menghilangkan jerawat maka akan terus dipakai, namun kalau tidak maka tidak perlu memakainya lagi. Pokoknya sesederhana itu lah.

Penulis mengikuti langkah penggunaan milk cleanser dan face tonic yang benar seperti berikut ini:

1.  Pilih produk yang sesuai dengan jenis kulitmu.

Langkah pertama yang penulis lakukan sebelum menggunakan milk cleanser dan face tonic yaitu memilih produk yang sesuai jenis kulit. Yang cocok dengan penulis adalah milk cleanser bengkoang. 

2. Cuci tangan terlebih dahulu, agar wajahmu bebas dari bakteri dan kuman.

Penulis mencuci tangan sebelum membersihkan wajah. Cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu agar bakteri dan kuman di tangan tidak berpindah ke wajah.

3. Oleskan milk cleanser di lima titik utama wajah

Penulis mengoleskan milk cleanser sebesar kacang polong di masing-masing bagian wajah. Olesan milk cleanser ini berguna untuk memastikan wajah kamu bersih menyeluruh dan tidak ada bagian wajah yang terlewatkan.

4. Pijat wajah secara perlahan agar kotoran luruh sempurna

Supaya bisa meluruhkan kotoran yang menempel di wajah, penulis melakukan pijatan secara perlahan di wajah. Penulis memijat dengan gerakan memutar sehar jarum jam agar agar semua kotoran terangkat. Selain itu, penulis melakukan gerakan memutar ke arah atas supaya sisa kotoran tidak kembali masuk dan menutup pori-pori.

5. Angkat kotoran menggunakan kapas

Setelah seluruh kotoran telah keluar sempurna, penulis menggunakan kapas untuk mengangkat kotoran tersebut. Mengusapkan kapas secara perlahan ke atas atau ke sisi luar wajah. Cara ini juga berguna agar kotoran tidak kembali masuk ke dalam pori. Mengusapkan kapas pada wajah juga bermanfaat untuk mengangkat kotoran lebih optimal.

6. Tuangkan face tonic di kapas

Face tonic berguna untuk menuntaskan proses membersihkan wajah. Cara menggunakan face tonic cukup mudah, yaitu dengan menuangkan produk tersebut di permukaan kapas.

7. Usapkan face tonic dan lakukan gerakan menepuk

Setelah itu, penulis mengusapkan kapas ke seluruh permukaan wajah terutama di bagian lipatan seperti samping hidung. Tepuk-tepukkan kapas agak formula face tonic semakin meresap ke dalam kulit sehingga wajah menjadi terasa lebih segar.

Langkah ini penulis lakukan selama menggunakan milk cleanser dan face tonic. Setelah beberapa kalau pemakaian, penulis mulai merasakan manfaat. Pada saat itu jerawat yang ada diwajah mulai berkurang dan sampai saat ini hilang total.

Mungkin saja milk cleanser dan face tonic yang digunakan pada kalangan pria hanya cocok untuk penulis saja. Namun kita sepakat bahwa demi penampilan yang baik apa pun akan kita gunakan. Asalkan tetap mempertahankan kualitas serta efek samping atau resiko jangka pendek maupun jangka panjang.

Pembaca Kompasiana yang Budiman, kembali lagi ke judul tulisan ini, penulis sepakat bahwa untuk penampilan tidak ada pembedaan yang cukup berarti antara pria dan wanita. Sama-sama membutuhkan penampilan yang bagus dalam rangka meningkatkan kualitas kerja. Apalagi dalam kaitannya dengan pekerjaan yang selalu berinteraksi dengan orang lain, termasuk pekerjaan sebagai guru. Semoga penampilan yang bagus akan mendorong kualitas kerja yang baik. Sekian.

Mengeruda, 31 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun