Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pilpres 2024: "Prabowo Lagi, Lagi-lagi Prabowo"

11 Oktober 2021   16:01 Diperbarui: 11 Oktober 2021   16:05 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan Joko Widodo (sumber: investor.id)

Terlepas dari hasil survei tersebut, manuver Prabowo Subianto masuk dalam kabinet Indonesia Maju ingin menunjukkan kepada publik terutama pendukung Joko Widodo bahwa dirinya dengan presiden Joko Widodo tidak ada masalah. 

Kompetisi telah berakhir saatnya membangun bangsa. Begitulah kira-kira niat baik Prabowo Subianto masuk dalam kabinet Indonesia Maju bersama pemerintahan Joko Widodo.

Manuver politik Prabowo Subianto tersebut mendapatkan respon keras dari berbagai pihak terutama para pendukung "garis keras" nya. Ada anggapan bahwa Prabowo Subianto mengkhianati dukungan mereka. Prabowo Subianto sepertinya ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya milik pendukung nya. Di saat bangsa dan negara membutuhkan figurnya, termasuk dalam membantu presiden maka dirinya siap untuk melaksanakannya. 

Tentu Prabowo Subianto memiliki hitungan politik yang matang ketika bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo. Salah satu yang mudah dibaca adalah Prabowo Subianto ingin menari simpati dukungan dari masa simpatisan Joko Widodo. Apakah harus meninggalkan pendukungnya? Tentu jawabannya tidak.

Kans kemenangan Prabowo Subianto di pilpres 2024 akan besar, jika bisa menyatukan pendukungnya dan pendukung Joko Widodo dalam satu gerbong untuk memilih dirinya kelak. 

Tentu tidak mudah, mengingat polarisasi yang begitu tajam saat Pilpres 2019 lalu. Akan tetapi bagi Prabowo Subianto, dengan ikut bergabung dalam kabinet "Indonesia Maju" setidak ingin meredam isu polarisasi tersebut.

Menyatukan pendukung Prabowo Subianto dan Jokowi Widodo dalam satu gerbong itu ibarat menyatukan air dan api. Tugas Prabowo Subianto adalah menguatkan basisnya, sembari meyakinkan pendukung Joko Widodo bahwa program kerja Joko Widodo yang pro rakyat akan tetap dilanjutkan bila dirinya terpilih. 

Akan sangat mudah bagi Prabowo Subianto meyakinkan pendukung Joko Widodo mengingat dirinya sekarang menjadi salah satu menteri di kabinet presiden Joko Widodo.

Prabowo Subianto akan kehilangan dukungan dari basis masa yang tidak suka dengan presiden Joko Widodo. Atau suara asal bukan Joko Widodo. Pada level elektoral basis suara tersebut sangat kuat mengakar namun secara kuantitatif tidaklah begitu signifikan. Sama jika kita membandingkan  basis masa partai keadilan sejahtera (PKS) yang kuat mengakar namun tidak banyak.

Mengapa demikian? Salah satu faktor adalah isu-isu politik yang dimainkan sangat bersifat eksklusif. Sehingga ada kesan bahwa perjuangan mereka hanya untuk golongan tertentu saja. Ini bertolak belakang dengan karakteristik bangsa Indonesia yang pluralis.

Survei memang masih terlalu dini, namun jika tidak ada efek kejut politik yang luar biasanya maka peluang Prabowo Subianto menang terbuka lebar. Akan tetapi kembali lagi perlu ditekankan, bahwa dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun