Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Menanti Runtuhnya Sekolah Swasta di Bumi Flores"

21 September 2021   08:06 Diperbarui: 21 September 2021   10:24 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah (sumber: www.brillio.net)

Buruknya tata kelolah sekolah berdampak pada menurunnya hasil belajar siswa. Mayoritas siswa yang mendapatkan nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi berasal dari sekolah swasta. Pada titik ini, kelemahan sekolah negeri ini secara tidak langsung menjadi kekuatan bagi sekolah swasta.

Ketiga, sekolah swasta memiliki jaringan alumni yang kuat. Perlu diakui bahwa jaringan alumni sekolah swasta yang ada di Flores cukup baik dan berdomisili hampir di setiap tempat. 

Penulis sendiri merupakan tamatan dari sekolah swasta St. Klaus Kuwu-Manggarai yang saat ini tergabung dalam Ikatan alumni Santu Klaus yang berdomisili di malang yang lebih di kenal dengan ISANKLAS-Malang. 

Masih banyak lagi ikatan Alumni St Klaus yang berdomisili di Surabaya, Jogjakarta, Jakarta, Kupang, Makasar sehingga membentuk jaringan komunikasi yang kuat. Inilah salah satu contoh keberadaan alumni sekolah swasta yang ada di Flores.


Organisasi alumnus sekolah swasta di Daratan Flores lebih eksis ketimbang Sekolah Negeri yang ada Daratan Flores. Kekuatan jaringan alumni tentu berdampak positif terhadap citra sekolah swasta. 

Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para alumni sekolah ke desa-desa secara langsung telah mempromosikan sekolah. Dengan demikian, eksistensi sekolah swasta mendapat tempat di hati masyarkat.

Keempat, sekolah swasta masih mempertahankan boarding school. Mayoritas orang tua menginginkan anak-anak mereka sekolah di tempat yang memiliki asrama. Kekhawatiran orang tua ini bukan tanpa sebab, oleh  karena mereka berpikiran bahwa di asrama ada yang mengontrol anak-anak mereka. 

Ada pula sekolah yang mewajibkan seluruh siswa untuk berasrama seperti seminari-seminari, sekolah SMP-SMA st.Klaus Kuwu dan SMP Kartini Mataloko. Tentu bagi orang tua yang menginginkan anaknya berasrama maka sekolah-sekolah tersebut menjadi pilihan. 

Kalau mau ditelisik lebih jauh, sekolah yang memiliki asrama sendiri mayoritas adalah sekolah swasta. Untuk sekarang sekolah mempertahankan boarding school masih menjadi favorit bagi sebagian besar orang tua.

Tantangan Sekolah Swasta di Masa Depan

Selain kekuatan tersebut, ada juga tantangan yang akan dihadapi oleh sekolah swasta di masa depan. Jika tidak dikelola secara baik, maka sekolah swasta di daratan Flores akan tinggal kenangan. Nama besar sekolah swasta hanya akan menjadi bagian dari perjalanan sejarah peradaban masyarakat Flores. Sebab, kita akan menyaksikan bangunan tua dan lusuh karena tidak bertahan bersaing dengan sekolah-sekolah negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun