Melalui kajian tersebut para pakar merumuskan teori tentang fase atau tahapan pertumbuhan organisasi.
Larry Greiner, salah seorang pakar yang mengkaji tentang pertumbuhan organisasi, menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisasi bertambah seiring berjalannya waktu.Â
Dalam teorinya yang dikenal dengan Greiner Growth Model, memudahkan kita untuk memahami bagaimana pola manajemen, struktur organisasi, dan jalur koordinasi dapat bekerja.
Bagaimana hal-hal tersebut dapat 'mandek' pada fase-fase tertentu dalam pertumbuhan suatu organisasi, dan lainnya. Â Melalui penelitiannya Greiner menyimpulkan ada tiga hal penting mengenai pertumbuhan organisasi, yaitu:
a. Organisasi mengalami beberapa fase pertumbuhan tertentu;
b. Setiap fase pertumbuhan menciptakan krisisnya sendiri, sehingga setiap fase "cenderung" diakhiri dengan suatu krisis;
c. Jika krisis dapat diatasi dengan tepat, maka berakhirnya krisis merupakan awal dimulainya fase atau tahapan baru dalam pertumbuhan organisasi.
Adapun fase-fase pertumbuhan yang dimaksud Greiner adalah sebagai berikut:
1. Fase kreativitas, berakhir dengan krisis kepemimpinan;
2. Fase pengarahan, berakhir dengan krisis otonomi;
3. Fase pendelegasian, berakhir dengan krisis pengendalian;
4. Fase koordinasi, berakhir dengan red tape crisis;
5. Fase kolaborasi, berakhir dengan krisis internal;
6. Fase jejaring, berakhir dengan krisis identitas.
Jika krisis tidak mampu direspons dengan tepat maka niscaya organisasi akan mengalami kemunduran, atau kalaupun eksis tindakan organisasi tidak mampu memberi makna dan pengaruh signifikan.
Akhirnya, salah satu tawaran paling ideal ialah rekayasa ulang organisasi. Rekayasa akan berhasil jika mendapatkan dukungan semua pihak yang terlibat dalam organisasi.