Mohon tunggu...
Media publish
Media publish Mohon Tunggu... Penulis - Indonesia

Berkarya lewat tulisan mu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Manusia yang Menikmati Hidup Sesungguhnya: Manusia Waras atau Manusia Tidak Waras?

31 Agustus 2023   11:40 Diperbarui: 8 Juni 2024   11:04 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa orang tidak waras dianggap Gangguan Kejiwaan, terlihat jijik, dan bebas melakukan apa saja sesuka hati tanpa berpikir baik atau tidak yang mereka lakukan?Sebenarnya jika kita amati secara baik, orang yang dianggap tidak waras atau gila adalah mereka yang menikmati hidup sesungguhnya.
Apapun yang mereka lakukan, bagi mereka itu kenikmatan hidup yang sesungguhnya.


Terkadang sepasang mausia yang sedang jatuh cinta berkata bahwa seakan dunia milik mereka, padahal sebenarnya dunia bukanlah milik mereka karena mereka tidak menikmati hidup yang sesungguhnya seperti orang yang dianggap tidak waras.


Kalau diamati, justru sejatinya orang yang tidak waraslah yang berhak menyandang kalimat itu.
Karena mereka melakukan apapun tanpa berpikir baik atau buruk di mata orang lain.


Apakah mereka yang tidak waras bisa masuk surga?


Barangkali, manusia waras berpikir bagaimana bisa berbuat kebaikan dan memperbayak amal agar mereka bisa punya harapan masuk surga.


Tapi bagi penulis, justru orang yang tidak waras adalah pewaris kerajaan Surga.
Kenapa?

Karena orang yang tidak waras tidak mengenal lagi yang namanya Pengetahuan. Pengetahuan tentang hal yang baik atau buruk yang mereka lakukan.
Berangkat dari situlah orang tidak waras atau Gila, bagi penulis adalah orang yang suci.


Mengapa mereka dikatakan orang suci?


Jika kita menelusuri ilmu Theologi menurut Keimanan Kristiani, yang mana didalamnya tercantum bahwa manusia awalnya suci atau tidak berdosa, namun ketika memakan buah yang dilarang oleh Allah, maka mereka telah jatuh ke dalam Dosa.

Buah yang dimaksud adalah buah pengetahuan, yang mana setelah dimakan mereka baru meyadari bahwa mereka telanjang dan perlu sesuatu untuk menutupi tubuh telanjang mereka. Yang artinya mereka telah memiliki Pengetahuan akan hal yang baik dan tidak baik.


Itulah sebabnya, penulis mengatakan bahwa orag yang tidak waras adalah orang yang suci dan menjadi pewaris kerajaan surga.


Karena mereka yang tidak waras atau dianggap Gangguan Kejiwaan telah diperbaharui Hidupnya kembali pada kehidupan awal diciptakan sebelum manusia jatuh ke dalam Dosa.

Akhirnya....

 Hargailah orang Tidak Waras atau Gangguan Jiwa, karena hidup mereka telah kembali pada kehidupan awal Penciptaan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun