Mohon tunggu...
Media publish
Media publish Mohon Tunggu... Penulis - Indonesia

Berkarya lewat tulisan mu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

MERANTAU UNTUK HIDUP

21 Maret 2022   10:14 Diperbarui: 21 Maret 2022   22:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini pun membuat sang kakak shok dan tak terima dengan kenyataan yang terjadi, sampai-sampai dalam tangisnya sang kakak pun menyampaikan kalimat haru yang berkata " Adik secepat inikah kau tinggalkan kakak mu seorang diri, kakak tak punya siapa lagi, semua kehidupan ini kita lalu bersama dalam susah maupun senang, adik bilang pulang ke kampung melepas rindu yang nyatanya adik pulang untuk tidak kembali lagi."

Dari persitiwa tersebut sang kakak lalu mengemasi barang-barangnya dan berpamitan untuk pulang ke kampung menyaksikan adiknya yang telah terbujur kaku dan siap untuk dimakamkan.

Sebelum adiknya meninggal, ia(adik) sempat berpesan kepada kakaknya bahwa;

 merantaulah untuk hidup, karena tidak ada orang yang akan menghidupi kita secara gratis, merantaulah dan kerjakanlah apapun itu untuk hidup karena tak ada orang yang akan menghidupi kita.

Pesan singkat yang bermakna dan mendalam bahwa Untuk tetap hidup kita harus berusaha, berjuang dan bekerja keras. Sebab NO FREE LUNCH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun