Mohon tunggu...
Media publish
Media publish Mohon Tunggu... Penulis - Indonesia

Berkarya lewat tulisan mu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan dan Adat Istiadat: Cover Manusia Masa Kini

13 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 8 Juni 2024   10:59 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan dalam Perspektif KBI (Kamus Besar Indonesia) adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya.

Sedangkan, Adat istiadat merupakan aturan atau tata kelakuan yang dihormati dan dipatuhi oleh masyarakat secara turun temurun. Fungsinya untuk mengatur masyarakat agar tercipta ketertiban di suatu daerah.

Mengapa Tuhan dan Adat Istiadat sebagai Cover manusia masa kini?

Dalam perspektif hidup manusia, selalu tercipta komunikasi antar sesama. Karena kehidupan manusia itu sendiri tidak bersifat tunggal, tetapi berkelompok, sehingga terciptanya saling  berkomunikasi antar sesama. Sehingga, komunikasi terjadi pastinya sangat intens apalagi untuk membuat keyakinan terhadap manusia lain. Maka, semua berbagai cara untuk meyakinkan sesama manusia digunakan untuk suatu tujuan yang baik maupun tidak baik.

Dalam setiap dekade manusia, perubahan mendorong setiap orang untuk melakukan terobosan-terobosan baru, dimana terobosan baru selalu melahirkan hal yang dipandang sebagai sesuatu yang sangat fenomenal pada dekadenya.

Maka, tak heran jika setiap dekade manusia berbeda peristiwa, karakter dan pembawaan manusia di zaman atau dekade yang lalu dengan sekarang ini. Dimana, dahulu setiap orang berkata apa adanya dan dipercaya omongan orang yang menyampaikan sesuatu yang bersifat janji atau sesuatu yang dapat membawa perubahan.

Berbeda dengan situasi saat ini, dimana zaman ini merupakan zaman dimana omongan setiap orang sulit dipegang dan sulit ditemui kebenarannya. Sebab itulah TUHAN dan ADAT ISTIADAT sebagai pengantar pembicaraan untuk membuat keyakinan dan kepercayaan bagi orang-orang yang mendengar seseorang mengucapkan janji atau merencanakan suatu perubahan dan terobosan baru.

Mengapa TUHAN dan ADAT ISTIADAT ?.

Dizaman sekarang ini apa yang tersampaikan untuk kebenaran atau hal yang baik, akan disampaikan tanpa menyebutkan Tuhan dan Adat istiadat. Tetapi sesuatu yang tidak baik, pasti membawa TUHAN dan ADAT ISTIADAT didalam pembicaraan itu demi meyakinkan orang-orang untuk hal yang sebenarnya bertujuan sebagai kepentingan segelintir orang atau kelompok.

Manusia pada dekade ini percaya kepada Tuhan sebagai sang pemberi hidup berdasarkan keyakinan setiap orang akan Tuhan yang disembah atau dipuja.

Adat Istiadat adalah sesuatu yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa yang dipercaya kesakralannya sebagai identitas dan jati diri setiap suku.

Sehingga dual hal ini;

 Tuhan dan Adat Istiadat; pelengkap retorika untuk menarik simpati setiap orang yang menaruh kepercayaan akan Tuhan dan Adat Istiadat. Dengan dua hal tersebut, orang-orang akan dibuat percaya.

Namun, manusia masa kini menjadikan Tuhan dan Adat istiadat hanyalah sebagai Cover pembicaraan dan mengumbar janji yang pada akhirnya hanya menjadi kebohongan semata. Padahal, Tuhan dan Adat Istiadat itu sendiri sangatlah sakral dan tidak bisa dipermainkan atau dijadikan tameng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun