Mohon tunggu...
Media publish
Media publish Mohon Tunggu... Penulis - Indonesia

Berkarya lewat tulisan mu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DEO: Motivator yang Terlupakan oleh Generasi Moi

2 April 2020   22:47 Diperbarui: 23 Januari 2023   21:08 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Domine Eduard Osok || Docpri.

Setiap orang memerlukan seorang tokoh untuk menjadi motivator sebagai inspirasi yang mendorongnya maju. Apalagi kalangan generasi muda milenial, banyak sejumlah tokoh mulai dari tokoh-tokoh negarawan, tokoh Kemanusian, Keagamaan, Artis, Pemain Bola dan sebagainya.

Dengan berpatokan pada seorang tokoh yang dianggap sebagai pahlawan dan inspirasi tentu memacu seseorang untuk terus berkembang dan maju.

Berbeda dengan yang satu ini, salah satu tokoh besar yang terlupakan dalam hidup dan kehidupan generasi Moi saat ini, terkhusunya kampung Klasaman. Tokoh tersebut adalah Guru Eduard Osok (sebelum menjadi Pendeta), salah satu tokoh orang Moi yang dalam perjalanan hidupnya kemudian diangkat menjadi Pendeta dan namaNya pun berubah menjadi DOMINE EDUARD OSOK (DEO).

DEO merupakan sosok yang patut diteladani, dalam kehidupan mudanya, Ia merupakan pemuda yang mampu membuka keterisolasian sebuah wilayah dan menembus setiap wilayah demi menjalankan visi Tuhan. Baik dalam pekerjaan visi Tuhan ditengah-tengah dunia, beliau juga menjadi guru yang mampu membuka keterisolasian pendidikan serta menjadi narahubung bagi kelangsungan kesehatan ditengah masyarakat saat itu.

Sebagai Pendeta dan Guru, DEO mampu melakukan diplomasi guna mendatangkan tenaga kesehatan bagi masyarakat suku Moi kala itu masih mendiami daratan Kota Sorong saat ini. Dengan semangat dan kegigihannya mampu membuka tabir kehidupan setiap orang pada zaman itu.

Semangat dan kegigihan DEO perlu kita aplikasikan ke dalam hidup dan kehidupan kita saat ini, khususnya generasi muda suku Moi. Karena tokoh satu ini mampu secara manusia dapat menempuh daerah pedalaman dengan berjalan kaki, dengan semangat dan kegigihanNya membawa terang Injil, pendidikan dan juga kesehatan bagi kelangsungan hidup setiap orang. Hal ini yang perlu kita teladani dan menjadikannya sebagai motivator dan inspirasi bagi generasi muda suku Moi saat ini.

Banyak terjadi kejanggalan dalam generasi muda suku Moi lantaran telah melupakan seorang tokoh yang sangat perlu menjadi inspirasi, karena melalui hal-hal yang telah ditanamkanNya semasa aktif bergerilya, ini akan menjadi pijakan bagi generasi muda suku Moi agar dapat memahami maksud dan tujuan beliau bagi kita sebagai anak-anak muda suku Moi.

Jadikanlah Aku Murid Kecil Yang Setia. Begitulah motto hidup yang beliau pakai dalam melakukan pelayanan dan pekerjaan Tuhan dibumi Malamoi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun