Organisasi Gerakan Pelajar Mahasiswa dan Pemuda Moi Klasaman atau GPMP Moi Klasaman, merupakan sebuah lembaga kultur sosial kepemudaan yang mayoritas dihuni oleh Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda.Â
Kehadiran GPMP Moi Klasaman adalah sebagai bentuk kesadaran Generasi muda Moi Klasaman dalam melihat kesenjangan dalam pembangunan, baik itu pembangunan manusia dan kesenjangan pembangunan antar daerah yang masih terjadi. Sehingga kehadiran GPMP Moi Klasaman siap membantu pemerintah dalam memberikan saran dan solusi yang membangun, demi kemajuan dan kesejahteraan Papua Barat.
Untuk itu, GPMP Moi Klasaman sebagai organisasi kultur soisal kepemudaan menyadari bahwa masalah tersebut merupakan tanggung jawab moral sebagai putra-putri daerah dalam memajukan pembangunan daerah dan pembangunan manusia di Papua Barat.
Sehingga, GPMP Moi Klasaman dalam mensiasati masalah tersebut, salah satunya melalui pendidikan keorganisasian dalam menciptakan pembangunan manusia melalui kaderisasi dan pelatihan-pelatihan, agar berguna dan bermanfaat dalam membantu pemerintah Papua Barat guna mendorong peningkatan pembangunan Manusia.
Pada tahun 2018, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua Barat mencapai level 63,74 atau meningkat sebesar 0,75 poin dibanding tahun sebelumnya yang berada pada level 62,99. Sekalipun mengalami kemajuan, pembangunan manusia provinsi Papua Barat masih berstatus "sedang" dan tidak berubah sejak 2012 hingga saat ini.
"IPM provinsi Papua Barat tahun 2018 mencatat pertumbuhan yang positif sebesar 1,19 persen dibanding tahun sebelumnya. Angka ini menjadikan provinsi Papua Barat menduduki peringkat ke-3 pertumbuhan tercepat se-Indonesia," Â Endang Retno, Kepala BPS Provinsi Papua Barat.Â
Kenaikan IPM ini karena adanya peningkatan harapan hidup, peningkatan kualitas pendidikan yang setara dengan pendapatan perkapita (harga konstan 2012).
"IPM sesuai target RPJMD provinsi Papua Barat sebesar 63,21. IPM Papua Barat meningkat di atas target tersebut. 2010-2018 menunjukkan trend meningkat naik semakin membaik di mana 2016-2017 pertumbuhan IPM mencapai 1,6 persen. Papua Barat berada di peringkat terbawah kedua, di atas provinsi Papua," jelasnya.
Meski melampaui target RPJMD, Endang Retno selaku Kepala BPS Provinsi Papua Barat menyatakan, kesenjangan pembangunan IPM antar-kabupaten dan kota di provinsi Papua Barat masih terjadi.
Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Papua Barat menurut Data BPS Papua Barat.
Sehingga, hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam memajukan Pembangunan Manusia di Papua Barat. Sebagai mahasiswa dan pemuda Moi Klasaman, melihat perubahan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Papua Barat yang menunjukan hasil yang positif meningkat, akan tetapi masih tetap berada pada peringkat kedua terbawah dalam data BPS Pusat.
Dengan demikian, maka perlunya kesadaran kita sebagai Mahasiswa dan Pemuda Moi Klasaman harus tampil kreatif dan berinovasi, guna mempersiapkan diri sebagai generasi muda penerus bangsa, dalam mewujudkan keseimbangan dan kemajuan pembangunan masyarakat maupun daerah serta bangsa dan negara. Disamping itu pula, kita harus bersiap diri dalam menjawab tantangan global dan berperan aktif meresponi setiap fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat, daerah, nasional dan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H