Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhÂ
Halo temen-temen semua !
Semoga semuanya dalam keadaan yang baik-baik saja yaÂ
Nah, kali ini EDSA bakalan membahas tentang stereotip yang lekat terhadap mahasiswa jurusan Bahasa InggrisÂ
Semoga kalian suka!
Enjoy
  Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat luas dan sudah sah menjadi bahasa internasional juga dipakai diberbagai kesempatan serta dijadikan mata pelajaran wajib tempuh beberapa jenjang pendidikan di berbagai negara. Sudah terkenalnya Bahasa Inggris dimana-mana telah menjadikannya sebagai salah satu hal yang wajib dimiliki oleh semua orang, oleh karena itu banyak perusahaan yang menjadikan Bahasa Inggris menjadi standart mereka untuk merekrut karyawan baru. Hal ini pula yang menjadikan peminat dari Bahasa Inggris itu meningkat keberadaanya.Â
  Ketika seseorang mendengar Bahasa Inggris, maka pastilah langsung terbayang dengan aksen British yang lekat layaknya Daniel RedCliffe sebagai si pemeran Harry Potter dan juga gaya bicara yang cepat, tepat layaknya penduduk asli dari native speaker itu sendiri, kamus berjalan yang dapat menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka dan masih banyak lainnya. Namun, apakah memang para mahasiswa jurusan Bahasa Inggris itu sesuai seperti yang dibayangkan kebanyakan orang? Berikut 3 stereotip yang lekat dengan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris !
1.Mahasiswa bahasa inggris ngomongnya bahasa inggrisnya pasti lancar
  Bisa ditegaskan bahwa hal ini memang benar adanya, namun sayangnya hanya berlaku bagi mereka yang sudah lama berlatih menggunakan bahasa Inggris itu sendiri dan untuk mereka yang baru mulai belajar tentang Bahasa Inggris akan tetap kesulitan dan juga masih belepotan ketika menggunakan Bahasa Inggris tersebut.
  Ekspektasi ini muncul dikarenakan materi bahasa inggris akan mengajarkan tentang pengucapan vocabulary, maka orang-orang sering beranggapan bahwa mahasiswa bahasa inggris bisa berbahasa inggris dengan lancar sama seperti native speaker.
2.Mahasiswa bahasa inggris nilai TOEFLnya tinggi
  Mereka yang beranggapan bahwa semua mahasiswa jurusan Bahasa Inggris pernah mengambil TOEFL untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris mereka dan mendapatkan nilai yang tinggi. Namun, dikenyataannya hanya beberapa saja yang pernah mengikuti TOEFL dan punya nilai yang tinggi. Beberapa dari mereka mendapatkan nilai yang pas-pasan saja atau bahkan lebih kearah nilai yang hancur.
3. Mahasiswa bahasa inggris adalah kamus berjalan
  Mendapatkan beratus/beribu pertanyaan tentang beberapa kosakata yang tidak dipahami oleh orang-orang dilingkungan sekitar nampaknya memang menjadi suatu hal yang wajib dirasakan oleh semua mahasiswa jurusan Bahasa Inggris. Kerap ditanyakan tentangÂ
  Hal ini  terjadi karena setiap mahasiswa bahasa Inggris sudah terbiasa belajar dan menggunakan bahasa inggris di kegiatan belajarnya sehari-hari. Hal itulah yang membuat banyak orang berprasangka bahwa mereka sudah terbiasa menerjemahkan banyak kata dan juga tau asal-usul kata tersebut.
  Namun, hal ini tidak selalu benar karena kebanyakan mahasiswa memiliki kapasitas kosakata yang terbatas dan juga jarang sekali membuka kamus untuk mencari tau asal-usul dari kata tersebut, biasanya mereka tau kosakata yang memang sering digunakan di kehidupan sehari-hari mereka.
  Gimana nih temen-temen pembaca semua setelah akhirnya tau warna asli dari mahasiswa jurusan Bahasa Inggris itu sendiri? yang jelas mahasiswa jurusan Bahasa Inggris tu tetep jadi manusia biasa kok, mereka juga masih dalam tahapan belajar untuk tahu suatu hal yang baru. Jadi, jangan takut dan segan ya untuk ngajak mereka untuk diskusi!
Nantikan pembahasan topik lain dari program WDH ( Write Down Here ) ya temen-temen
Ciao !
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI