Mohon tunggu...
Ed Santo
Ed Santo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

anak tpinang,orang jawa besar di sumatera cari makan di jakarta dan manca negara, seorang pengecut untuk memulai sebuah revolusi - edsanto@rocketmail.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jika TKi di Qatar “ikut” Piala Dunia 2010, Ajang Duel & Temu-Kangen

9 Juli 2010   17:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:58 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaba

[caption id="attachment_189805" align="alignleft" width="150" caption="Tenda Festival Piala Dunia 2010, Doha - Qatar"][/caption]

Sepak bola lebih hebat, terkenal dan digandrungi dari pada segala jenis musik yg di klaim universal bagi penduduk sejagad dunia. Betapa World Cup di Af-Sel begitu menyihir dan menghipnotis serta bikin “demam” seluruh penduduk dunia, menembus batas usia dan gender, semua terkena virus nonton laga sepak bola piala dunia, aih. Para TKi di Qatar juga idem dito, tapi jauh sebelum heboh World Cup pun, para TKi sudah rutin dan hobby memainkan olah raga yang mendunia ini. Di Jazirab Arab seperti di Qatar ini, sepak bola adalah olahraga nomor wahid, ya mereka (orang arab) identik dengan cara bermain/tanding bola dengan fisik yang besar-tinggi-kuat, gerak body yg cepat dan tangkas, serta ritme main menyerang yang agresif. Orang Asia seperti TKi bakal dijadikan bulan-bulanan, mending minggir dah alias pikir 12 kali (diawal) daripada bertanding/duel dengan orang2 Arab. Di Qatar sini, jumlah lapangan/stadium sepak bola yang banyak membuktikan bahwa sepak bola ini emang bener olahraga/hobby nomer wahid. Hanya ada 3 alasan bagi TKi di Qatar kenapa bermain/olahraga sepak bola; yakni for health, fun and friendship. Reportase kali ini, TKi di Qatar start duluan tanding sepak bola seolah menyambut pembukaan Piala Dunia 2010. Taal, mari saya “mainkan”.

Venue Pertandingan

[caption id="attachment_189807" align="alignnone" width="150" caption="Stadiun Al-Ghazal, Doha - Qatar"][/caption]

Al-Ghazal Stadium, Qatar Petroleum Offshore Office Base, Doha – Daulat Qatar, Koordinat: 25°17'7"N, 51°33'54"E. Waktu Pertandingan : Jum’at, 11 Juni 2010, jam 5:30am – 8:00am. Supaya kompasianer maklum, musim panas di TimTeng adalah dimana siang lebih panjang daripada malam, waktu subuh saja jam 3:15am, kemudian jam 5:00am matahari sudah bersinar terang-benderang layaknya jam 7 pagi waktu Jakarta. Demikian juga ketika matahari terbenam di sore hari, yakni jam 18:50pm waktu Doha-Qatar, gitu loh. Soal panasnya cuaca jangan tanya deh, jika kita bangun jam 5 pagi terus puter keran air buat mandi, maka air yang keluar bisa bikin air teh hangat menjadi nikmat menemani sarapan pagi, nanti deh saya more share soal musim panas, hehe.

Latar Belakang Duel & Kangen2-nan

[caption id="attachment_189810" align="alignnone" width="270" caption="Sebelum Tanding, Salaman Dulu"][/caption] [caption id="attachment_189814" align="alignnone" width="300" caption="PersiQa & KomiQ, TKi di Qatar "ikut" Piala Dunia 2010"][/caption]

Berawal dari telepon Dr. Rahmat, selaku Manajer team PersiQa (Persatuan Sepak Bola Indonesia di Qatar) yang bermarkas di Doha, mengajak Tim KomiQ (Komunitas Masyarakat Indonesia di Mesieed-Qatar) untuk tanding (sepak bola) persahabatan. Tentu saja ini sebuah undangan persahabatan dan kehormatan bagi Tim KomiQ, saya Edsanto, selaku Manajer Tim KomiQ pun mengiyakan setuju dan siap bertanding. Pertandingan ini memenuhi 2 hal; yakni olahraga - bertanding/duel/laga dan saling ketemuan (silaturahmi) buat melepas kangen bagi para TKi yang sudah lama tidak berjumpa dan bertegur-sapa, bisa menambah akrab, rukun dan asyik kan? Pertandingan persahabatan ini adalah untuk yang kedua kalinya bagi kedua tim, dimana “duel” perdana terjadi pada 18 January 2009 (musim dingin) ketika Tim KomiQ menjamu Tim PersiQa di Mesaieed. Saat itu, Tim KomiQ unggul 1-0 atas Tim PersiQa. Barangkali sudah saatnya bagi Tim PersiQa mencoba kembali performa Tim KomiQ pada musim panas tahun ini.

The PersiQa Doha All Stars Team

[caption id="attachment_189816" align="alignnone" width="300" caption="The PersiQa All Stars - Official & Team, Doha Base"][/caption]

Julukan all stars tak berlebihan, kali ini Tim PersiQa yang dipimpin oleh Dr. Rahmat bertaburkan pemain usia muda (20an), saya sempat keder ketika gelandang serba bisa andalan Tim KomiQ yakni Lae Parapat asal Medan berbisik keras ke saya;”..bahaya bos, mereka pemain muda semua, aku liat passing bolanya bagus lincah pulak”. Spontan, saya hanya nyengir kecut membalas;”udah, hantam bolanya saja, jangan kau hantam kakinya, heh?”. Betul, pemain2 Tim PersiQa kali ini berbeda dengan 11/2 tahun yang lampau dimana formasi pemain masih campuran muda-tidak muda, formasi sekarang didominasi oleh para pemain muda yang identik dengan fisik langsing, kuat larinya, lincah geraknya, dan yang penting panjang nafasnya, hehe. Bisa aja Dr. Rahmat ngumpulin ini anak2 muda buat gabung ke PersiQa. Tim PersiQa bermarkas di Stadiun Aspire Zone, Doha.

The KomiQ Srimulat Dream Team

[caption id="attachment_189845" align="alignnone" width="300" caption="The KomiQ Srimulat Dream Team, Mesaieed Base"][/caption]

Julukan Srimulat Dream Team karena mayoritas pemain Tim KomiQ adalah lebih senang melucu daripada latihan sepak bola. Bagi personil KomiQ, sepak bola adalah olahraga yang sarat dengan fun dan joke, jadwal latihan Tim KomiQ adalah setiap Rabu malam. Di KomiQ, olahraga dan latihan sepak bola ini selalu dijadikan ajang melucu dan saling mengejek, harap maklum, beberapa pemain KomiQ berasal dari Jawa Timur, daerah yg dikenal kalo omong selalu blak-blakan dan terkesan melecehkan. Dulu pertama kali main, saya sempat shock dan kaget, saat menendang bola melenceng, langsung diteriakin – bodoh, goblok, banci, bloon, dll, panas kepala men! Pengen gua kepret aja tuh orang (batin hati). Tapi ternyata itu sebuah joke belaka, joke buat fun sebagai motivasi bahwa kalo latihan yang bener dan serius dong, kalo gak bisa juga emang bloon, hehe. Di KomiQ, sesama pemain bebas saling ejek, ini rule number 1. Dream team artinya latihan saja tidak serius tapi nekat menerima ajakan tanding dari komunitas/tim lain terus berniat tanding serius dan menang, itulah asal mula disebut KomiQ Srimulat Dream Team. Juga, pemain KomiQ adalah para pemain “veteran” yakni sudah tidak lagi berusia muda, rata-rata berusia 30an keatas, dengan tampilan fisik yang tidak langsing, gerak lamban dan nafas yang memburu kecapekan. Tim KomiQ bermarkas di Stadiun Manggala Hijau Al-Banush, Mesaieed.

Drama Pertandingan; Jabulani, Duel Seru, Hasil Seri

Si Bulat Liar Jabulani

[caption id="attachment_189848" align="alignnone" width="300" caption="Jabulani, liar dan bulat"][/caption]

Bola model baru standar FIFA bikinan Adidas ini kami beli (KomiQ) sekitar bulan January 2010 lalu, harganya QR 500 ( Rp 1.200.000), kesan pertama ketika kami mainkan; terbukti liar menggelinding, entah terlalu ringan, desain yang aero atau gimana, kami selalu tertawa geli campur heran jika tendangan meleset atau mengoper Jabulani ini. Sebagai kiper, saya sering terkecoh dan kebobolan ketika menangkap si Jabulani, bukan si Jabulani yang jelek, tapi emang saya-nya nggak becus, ngaku dah.

Duel Seru

Harap maklum, sehari sebelum tanding, Dr. Rahmat kirim sms yang isinya bahwa Tim PersiQa akan memakai kaos seragam putih, padahal Tim KomiQ juga hanya punya satu seragam, yakni kaos putih juga. Alhasil, saat tanding Tim KomiQ kudu pakai rompi biru.

[caption id="attachment_190656" align="alignnone" width="300" caption="Duel Moment 1, eit tarik baju, bola datang"][/caption] [caption id="attachment_190657" align="alignnone" width="300" caption="Duel Moment 2, awas kaki, ciat terbang sundul bola"][/caption] [caption id="attachment_190658" align="alignnone" width="300" caption="Duel Moment 3, drama penalty"][/caption]

Pertandingan seperti partai neraka; seru - menegangkan, saling serang dan berbalasan shots dan gol, ditambah dengan teriakan supporter yang mengganggu konsentrasi pemain. Tidak kurang (pemain) Pak Farid-PersiQa teriak protes, supporter jangan berisik, owalah, saya mendapati ternyata teriakan supporter bisa bikin stress pemain yg sedang berlaga, oh.

[caption id="attachment_190659" align="alignnone" width="181" caption="Supporter, santai, serius, ceria"][/caption]

Hasil Akhir, Seri [caption id="attachment_189851" align="alignnone" width="300" caption="Tim PersiQa, Pak Ali, mantan Ketua PermiQa (kaos merah)"][/caption]

Tuntas sudah 2 babak x 45 menit, dengan skor 3 – 3 untuk kedua tim, yakni seri alias draw, tak ada yang menang – kalah, tampaknya psikologi para pemain bercampur antara puas dan tidak. Saya pribadi sebagai manajer Tim KomiQ cukup puas, karena Tim KomiQ “berhasil” menahan atau membuat imbang perlawanan atau serangan dari para bintang pemain muda Tim PersiQa.

[caption id="attachment_189852" align="alignnone" width="300" caption="Tim KomiQ, kelelahan"][/caption]

Demikianlah kompasianer, hasil reportase dari pertandingan sepak bola persahabatan antara masyarakat Indonesia (TKi) di Qatar, menang-kalah itu biasa, yang penting sportifitas dan keakraban paling utama, semoga kita semua selalu tetap semangat berolahraga seperti jargon mens sana in corpore sano, amien.

salam kompasiana

salam kangen tanah air

sumber gambar: edsanto, dul basit, iqbal, asnawi, tim komprett, KomiQ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun