Bagaimana dengan kondisi dunia pendidikan menyikapi hal ini. Dinamika yang terjadi dalam bidang pendidikan sangat terasa saat diumumkannya program belajar dari rumah dan guru bekerja dari rumah.Â
Semua pihak seolah-olah terbangun dari tidur panjang dengan kejadian yang selama ini tidak diduga dan disangka-sangka. Covid-19 telah membuka mata dan hati semua manusia di dunia bahwa sekuat apa pun akal dan pikiran manusia pada zaman modern sekarang masih belum mampu menyaingi kekuasaan Tuhan.
Penggunaan beberapa apikasi berbasis teknologi, seperti google classroom, zoom, whatsapp, dan sebagainya mempunyai keterbatasan masing-masing. Bagaimana pun teknologi tidak dapat menggantikan peran penting seorang guru dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah.Â
Tanyakan saja kepada berbagai aplikasi tersebut apakah bisa mendisiplinkan anak, meningkatkan kepedulian anak, memberanikan anak? Kenyataan yang terjadi, teknologi bisa saja membuat anak menjadi tidak disiplin, tidak peduli dengan lingkungan, dan tidak berani mengungkapkan pendapatnya secara rasional; mereka cenderung lebih emosional.
Secanggih dan sehebat apa pun kemajuan teknologi masih mempunyai keterbatasan dalam beberapa bagiannya untuk mengantisipasi perkembangan virus ini. Belum ditemukannya vaksin atau obat yang mampu membasmi covid-19 menunjukkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan manusia yang diperolehnya melalui proses pendidikan masih perlu ditingkatkan.
Tidak cukup tindakan hebat untuk menyikapi kenyataan yang semakin tak menentu ini, renungan terhadap semakin kompleksnya permasalahan alam dan lingkungan yang semakin tercemar oleh ulah manusia tidak bertanggung jawab diikuti dengan upaya keras dalam menyelamatkan generasi yang akan datang dari kesengsaraan hidup berkepanjangan penting dilakukan semua manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H