Di rumah kami bermain perlombaan seperti  mewarnai, berlari, menyusun puzzle selalu diiringi dengan suasana kegembiraan. Kami sebagai orang tua senantiasa mengingatkan dalam kompetisi atau lomba akan selalu ada yang menang atau kalah. Jangan mudah menyerah kalau kalah dan jangan mudah berpuas diri kalau menang.  Yang terpenting menurut kami, anak kami berbahagia dalam menjalani kompetisi baik menang atau kalah sehingga mentalnya menjadi kuat dan tampil percaya diri serta bahagia bila mendapat bonus sebagai juara atau pemenang kompetisi.
Hal ini sejalan dengan pesan terkait kompetisi anak yang disampaikan oleh sastrawan Inggris ternama, Rudyard Kipling dalam puisi "If" terkait kompetisi yang berbunyi pada stanza ketiga : "If you can meet with Triumph and Disaster, and treat those two impostors just the same".
Kompetisi Anak  di Lingkungan Sekolah
Kami orang tua punya peran pendidik dalam tumbuh kembang anak  tentunya memilih sekolah yang sesuai dengan pola asuh yang kami yakini, membangun nilai dan karakter untuk persiapan masa depan anak. Selama satu setengah tahun ini, kami mempercayakan sebagian pengasuhan anak kami kepada sekolah TK Strada Indriyasana Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Hasilnya dia belum memenangkan lomba dan menerimanya dengan bahagia karena berkesempatan untuk tampil bersama teman-teman satu sekolah dan dari sekolah lain. Meski peristiwa itu dapat dikatakan kegagalan atau "Disaster" menurut Kipling namun kami yakin anak tidak memaknainya dengan anggun. Buktinya sampai sekarang anak kami masih menekuni kegiatan mengambar dan mewarnai dengan gembira.
Kali kedua, anak kami mendapatkan kesempatan dari sekolah untuk mengasah bakat musikalnya yakni menyanyi dengan terpilih menjadi kelompok paduan suara TK Strada Indriyasana untuk mengikuti lomba menyanyi bersama tingkat TK dalam rangka hari Guru di MPK- Keuskupan Agung Jakarta, Katedral Jakarta. Tema lomba menyanyi bersama adalah "Melalui Kompetisi Mempersatukan Kebhinekaan".
Selama empat minggu, anak kami dan teman-temannya total 15 orang anak berlatih bersama gurunya, Ibu Patrisia dan dukungan para orang tua baik di sekolah maupun saat di rumah.  Latihan menyanyi lagu wajib" Kita Bhineka Kita Indonesia" dan lagu pilihan"Yamko Rambe Yamko" sekaligus mengasah kekompakan dan ekspresi serta mental anak. Memang sejak kami mengenal sekolah ini, sekolah aktif memperkenalkan budaya keragaman bangsa Indonesia dalam setiap aktivitas selalu muncul kata "Bhineka". Sekolah rajin menanamkan dan merawat rasa dan nilai  "Kebhinekaan" dalam diri anak sekolah bahkan di dalam arena kompetisi juga.
Secara khusus, kami sebagai orang tua juga meminta campur tangan Tuhan melalui doa agar anak kami dan temannya serta guru sekolah diizinkan untuk meraih kemenangan atau "Triumph" versi Kipling. Kami juga memberkati anak kami supaya mendapat berkat kemenangan atau juara.