Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Inilah 6 Kelakuan Penumpang yang Memaksakan "Emergency Landing"

29 Maret 2018   19:13 Diperbarui: 30 Maret 2018   05:30 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mengolesi Tinja (www.lifewithgremlins.com)

Tahun 2017 adalah tahun yang paling aman dalam sejarah penerbangan komersial di Indonesia, tidak ada pesawat jet penumpang komersial yang jatuh sebagaimana dilansir  bbc.com (02/01/2018).

Berdasarkan laporan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), accident atau kecelakaan penerbangan dari tahun 2010 hingga 2016, ada 212 kejadian tercatat ada menelan korban jiwa 375 orang dan  korban luka-luka sebanyak 144 orang dengan penyebab terbesar sekitar 67,12 persen adalah faktor manusia sebagaimana yang dilansir tirto.id (01/12/2016).

Berbicara faktor manusia dalam dunia penerbangan komersial, bisa dari kesalahan pilot yang mencapai 58 persen selebihnya karena pelanggaran dari pengelola bandara, maskapai penerbangan, pengatur lalu lintas udara dan lain-lain. 

Bila masuk pada penumpang pesawat komersial kabar baiknya adalah insiden mengakibatkan pendaratan darurat (emergency landing) namun bila dilakukan investigasi mendetail ada dugaan salah satu dari enam (6) kelakuan penumpang ini bisa menyebabkan tak hanya insiden tapi berujung pada "accident" atau kecelakaan penerbangan pesawat komersial juga. 

Simak ulasan singkat saya perihal 6 (enam) kelakuan penumpang yang memaksakan "Emergency Landing" sebuah pesawat sebagai berikut:

 

1. Mengamuk Karena Selingkuh

Ilustrasi Ponsel Untuk Selingkuh (www.rd.com)
Ilustrasi Ponsel Untuk Selingkuh (www.rd.com)
Dalam penerbangan jauh Qatar Airways (QR 962) dari Doha, Qatar ke Bali, Indonesia terpaksa mendarat darurat di Chennai, India akibat awak kabin gagal menenangkan seorang Ibu yang mengamuk kepada sang suami yang kedapatan selingkuh . Ibu itu secara sengaja membuka pengunci layar telepon selular (ponsel) milik suami dengan meletakkan sidik jari suaminya saat suami tertidur lelap di sampingnya yang kemudian menemukan bukti perselingkuhan suaminya di ponsel itu. Pesawat terpaksa mendarat darurat di Chennai, India pada tanggal 5 November 2017, sang istri dan suami berikut anak-anaknya dan seluruh keluarga yang merupakan warga negara Iran dikeluarkan dari pesawat. Mereka sekeluarga di terbangkan ke Kuala Lumpur dengan pesawat Batik Air 6019 untuk selanjutnya kembali ke Qatar lagi. Pesawat kemudian menuju Bali, sebagaimana dilansir Times Of India (06/11/2017).

2. Mabuk Minuman Alkohol

Ilustrasi Minum Alkohol di Pesawat Jet (www.businessinsider.com)
Ilustrasi Minum Alkohol di Pesawat Jet (www.businessinsider.com)
Seorang wanita pendek dan berambut pirang terpaksa dikawal keluar dari pesawat EasyJet Flight EZY7124 yang terbang dari Alicarte Spain menuju Liverpool Inggris, membuat pesawat mendarat darurat di Bordeaux, Perancis. Wanita ini mabuk dan melakukan kekacauan di kabin pesawat akibat mengkonsumsi minuman keras  yang melebihi batasan aturan penerbangan, sebagaimana dilansir oleh dailymail.co.uk (03/12/2017).

3. Mengolesi Tinja

Ilustrasi Mengolesi Tinja (www.lifewithgremlins.com)
Ilustrasi Mengolesi Tinja (www.lifewithgremlins.com)
Pesawat United Airlines UA 895 yang membawa 254 orang penumpang dari Chicago menuju Hongkong terpaksa melakukan mengalihkan penerbangan dengan "emergency landing" di Alaska akibat salah seorang penumpangnya berwarga negara Amerika Serikat keturunan Vietnam berusia 22 tahun mengolesi tinja di hampir seluruh bagian kabin pesawat setelah sukses membuang hajat dari toilet kabin, sebagaimana dilansir bbc.com (06/01/2018).

4. Kentut Tak Henti

Ilustrasi Kentut di Pesawat (www.worldofwonder.net)
Ilustrasi Kentut di Pesawat (www.worldofwonder.net)
Pilot maskapai penerbangan Transavia HV6902 yang terbang dari Dubai menuju Amsterdam Schipol terpaksa melakukan "emergency landing" di Wina pada 11 Februari 2018 yang lalu akibat insiden perkelahian yang melibatkan empat orang penumpang. Dua orang wanita kakak beradik mengamuk dan berkelahi dengan dua orang lelaki sebagaimana laporan sang pilot pada media dan polisi. Perkelahian penumpang bermula dari laporan dua orang warga negara Belanda kepada awak kabin untuk menolong mereka memperingatkan seorang penumpang lelaki  di sebelah mereka yang tidak berhenti kentut. Lantaran lelaki tersebut tetap saja kentut maka terjadilah insiden mengamuk tersebut, sebagaimana dilansir nypost.com (18/02/2018).

5. Merokok

Ilustrasi Merokok di Pesawat (www.aircharteradvisors.com)
Ilustrasi Merokok di Pesawat (www.aircharteradvisors.com)
Sebuah pesawat jet dari Moskow menuju Armenia terpaksa mendarat darurat di Gyumri akibat salah seorang penumpangnya kedapatan merokok di dalam kabin saat pesawat sedang terbang, sebagaimana di lansir tert.am (12/03/2018). Kejadian serupa juga dialami di tahun sebelumnya oleh pesawat Boeing milik maskapai Pobeda Airlines yang terbang dari Moskow ke Gyumri,  dimana salah seorang penumpang warga Armenia  mulai merokok dan tidak mengindahkan awak kabin sehingga harus mendarat darurat di Mineralnye Vody untuk mengeluarkan penumpang tersebut sebagaimana dilansirnews.1tv.am (22/09/2017)

6. Menyalakan Telepon Seluler

Ilustrasi Menyalakan Ponsel Dalam Pesawat (www.abcnews.go.com)
Ilustrasi Menyalakan Ponsel Dalam Pesawat (www.abcnews.go.com)
Berdasarkan studi dari International  Air Transport Association (IATA), dari tahun 2003 hingga 2009 ditemukan  75 kasus gangguan akibat peralatan elektronik termasuk 29 kasus akibat telepon seluler (ponsel). Gangguan ini terjadi satu kali dalam setiap 283,300 penerbangan.

Para pilot pesawat yang terlibat dalam studi ini mengakui bahwa gangguan dalam pesawat dalam sistem komunikasi dan navigasi  terhadap kontrol penerbangan (seperti autopilot)  dan sistem peringatan seperti alarm kebakaran dan lainnya cenderung menghilang ketika penumpang benar-benar mematikan ponselnya.  Ini dikuatkan juga oleh Data survey yang dirilis oleh Consumer Electronic Association dikutip dari cnn.com (24/09/2013) menyebutkan bahwa hampir sepertiga dari  penumpang pesawat membiarkan peralatan elektronik mereka menyala.

Meski potensi bahaya pernah terjadi seperti yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya "Lebih Baik Selamat Daripada Menyesal", tetap saja sepertinya penumpang pesawat terbang sebagian besar mengabaikan ini. 

Bahkan menurut berita yang dilansir, ponsel diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Crossair  LX498 setelah 10 menit take-off dari bandara udara Zurich pada 10 Januari 2000. Test terhadap sistem navigasi pesawat tersebut, Saab 340 mengindikasikan navigasi mengalami gangguan akibat sinyal yang dikeluarkan oleh ponsel yang menyala selama penerbangan,  sebagaimana dilansir the register.co.uk (17/01/2001) mengenang 10 orang yang meninggal akibat kecelakaan pesawat tersebut.

Berdasarkan peristiwa dan kajian singkat di atas, tentunya kamu sekarang tahu dan mulai sadar jikalau kita ingin terbang tanpa gangguan apalagi dipaksa mendarat darurat sedapat mungkin menjauhi kelakuan tersebut di atas. Sedari dini perlu kita tanamkan dalam benak kita bersama bahwa untuk terbang selamat, aman, nyaman (selamanya) sejatinya dimulai dari diri kita sendiri.

Ayo Terbang Selamanya; Selamat-Aman-Nyaman (dok.pribadi)
Ayo Terbang Selamanya; Selamat-Aman-Nyaman (dok.pribadi)
Ayo terbang selamanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun