Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Waspada Berkunjung ke Kawah Putih Bandung, Pengelolaannya Tak Maksimal

18 Februari 2018   00:02 Diperbarui: 19 Februari 2018   11:12 9660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Informasi Sejarah Kawah Putih (dok.pribadi)

Papan Jembatan Apung Rusak (dok.pribadi)
Papan Jembatan Apung Rusak (dok.pribadi)
Depan Loket dan Tangga Jembatan Apung Rusak (dok.pribadi)
Depan Loket dan Tangga Jembatan Apung Rusak (dok.pribadi)
Selepas foto-foto, kami segera beringsut keluar jembatan karena sepertinya sudah mulai melebihi kapasitas jembatan yakni 30 orang maksimal. Kami bergerak menuju pantai belerang di sisi kanan jembatan terlebih dahulu sebelum bergerak menuju tangga keluar kawasan kawah putih.

Kami berfoto-foto di alun-alun luar kawah dekat saung kecapi lalu menuju parkiran mobil kami kembali. Saat mobil kami bergerak keluar, muncul petugas parkir dengan sempritannya dan meyodorkan tangannya  sebagai tanda minta uang parkir. Kami menyerahkan uang Rp 5000 untuk jasa sempritannya. Simak video di bawah ini untuk reportase detail.


Setiba di bawah, kami segera melaporkan ketidaknyamanan ulah operator angkot dengan nomor pelat D 1933 YQ kepada petugas ekoturisme di pusat informasi, Ibu Mona. Kami menulis laporan ketidaknyamanan di buku biasa dengan menyebutkan informasi keluhan kami. Kemudian menanyakan apakah ada petugas keamanan yang bisa menyaksikan laporan kami, nyatanya di pos keamanan pun tidak ada orang dan pihak polisi tidak kelihatan hanya ada mobil polisi parkir belaka. 

Menurut keterangan Ibu Mona, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada operator angkot dan sosialisasi. Dan untuk laporan kami akan tindak lanjuti dengan peringatan juga. Yang utama kami telah melaporkan insiden ini, kami berharap pengelola serius menangani ini dan memberikan sanksi yang berat atas operator angkot yang ugal-ugalan dan membahayakan wisatawan karena dengan kondisi jalan yang buruk serta tidak adanya "safety" di mobil angkot maka bahaya kecelakaan hanya tinggal menunggu waktu saja. 

Meski dalam benak kami, pesimistis ada tindak lanjut dari laporan kami  karena pengelola pun memperoleh upeti atau bagi hasil dari operator angkot yang melayani wisatawan naik-turun kawah putih. Pengelola tersandera oleh moncernya keuntungan komersial operasional angkot dan penjaja sekitar kawah.

Semoga artikel saya ini, menjadi masukan yang berarti untuk keselamatan dan kenyamanan wisatawan ke Kawah Putih terutama bagi pemerintah daerah dan pengelola kawasan. Menyelamatkan kawasan Kawah Putih dengan prinsip Ekoturisme yang bertanggung jawab mematuhi Good Governance, mengutamakan keselamatan dan kenyamanan wisatawan dengan informasi akurat, pengawasan melekat dan pelayanan yang profesional.

Salam Waspada,

Jakarta, 18 Februari 2018

Edrol70

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun